BOLTIM, RedaksiManado.Com – Sekretaris Daerah Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ir. Hi. Muhammad Assagaf Assagaf mengharapkan agar perusahaan-perusahaan yang akan segera memulai aktivitas penambangan di Boltim untuk menyisihkan program CSR (Corporate Social Responsibility) dalam rangka menunjang program-program kegiatan desa di seputaran wilayah tambang.
“Satu hal yang harus menjadi perhatian PT. JRBM dan PT. ASA termasuk KUD Nomontang yang akan mulai action melaksanakan kegiatan, yang dipertanyakan sangadi lingkar tambang adalah seberapa jauh kontribusi perusahaan terhadap masyarakat lingkar tambang,” kata Assagaf saat memimpin apel Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional di Desa Lanut Kecamatan Modayag, Selasa (7/2).
Dalam pemanfaatan CSR tersebut, Assagaf menekankan kepada pihak perusahaan untuk memperhatikan kesepakatan bahwa setiap permohonan untuk mendapatkan dana CSR harus seizin atau rekomendasi dari pemerintah daerah. “Para sangadi perlu ketahui karena jangan sampai dana CSR ini disalah gunakan., terjadi tumpang tindih antara program kegiatan yang dibiayai melalui dana desa maupun alokasi dana desa,” terangnya.
Menghindari hal-hal tersebut, Sekda meminta kepada para sangadi dan perusahaan untuk meningkatkan koordinasi dengan saling menyampaikan informasi berkaitan dengan program kegiatan baik yang dibiayai secara swadaya oleh masyarakat maupun yang dibiyai melalui program CSR ataupun melalui APBD Desa.
“Ini dimaksudkan agar sasaran dan kebutuhan program yang akan kita laksanakan didesa benar-benar terarah dan menghasilkan apa yang akan menjadi tujuan kita dalam menyusun program kegiatan di masing-masing desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sekda meminta kepada pihak perusahaan untuk menghormati pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan yang melaksanakan pemantauan terhadap semua kegiatan-kegiatan penambangan.
“Saya mohon pada pihak perusahan baik PT. JRBM maupun PT. ASA dan KUD Nomontang, kalau ada Pemerintahan Desa maupun Pemerintahan Kecamatan yang datang tolong dilayani jangan hanya ditahan disekuriti. Negara ini milik kami, masa masuk di Negara sendiri harus minta izin. Mekanisme di dalam Perusahan kita hormati tetapi bila ingin di hormati mari kita saling menghormati,” tegasnya. (EP)