BOLMONG, RedaksiManado.Com ~ Sebanyak 346 pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS), dibekali dengan Bimbingan Teknik (Bimtek) oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulut di Restaurant Lembah Bening Kotamobagu, Kamis (9/2/2017). Bimtek ini dalam rangka Pengawasan Pungut dan Hitung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong tahun 2017.
Komisioner Bawaslu Sulut, Johnny Suak ketika memberikan materi meminta pengawas TPS harus bersikap netral selama sebulan ini. "Syaratnya harus netral, meskipun yang menjadi calon adalah saudara anda sendiri," ujarnya. Dia mengatakan," Bawaslu banyak menemukan adanya pengawas yang tidak netral pada pilkada-pilkada sebelumnya. Biasanya, sikap tidak netral ditemukan dalam akun facebook (FB), dengan memberikan status dan sikap yang condong kepada salah satu pasangan calon".
"Jika memang ditemukan pada Pilkada Bolmong ini, maka anda tidak akan pernah dilibatkan lagi dalam kegiatan pilkada berikutnya," tandasnya.
Ditemui disela-sela kegiatan, Johnny Suak mengatakan bimtek ini untuk bekal dan peningkatan kapasitas pengawas menjelang pemungutan suara. Selain itu juga untuk mengenalkan konsep dan terobosan dari Bawaslu RI, untuk melakukan pengawasan TPS yang berbasis teknologi.
"Kami siap sekali, pengawas TPS kita kumpulkan untuk dibekali, kami berikan bagaimana cara mengawas TPS sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," terangnya.
Ketua Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sulut ini menghimbau masyarakat, penyelenggara negara maupun pasangan calon untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
"Nantinya yang menjadi harapan kita, dari pengawas TPS ini, kita mampu mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas di Kabupaten Bolmong," jelasnya.
"Dari Bawaslu kita selamatkan Indonesia, dari Pengawas TPS kita selamatkan Pilkada Bolmong," tambahnya lagi.
sementara itu fakta terkuak saat itu bahwa salah seorang Ketua Panwascam menyebut ada desa di kecamatannya yang Daftar Pemilih Tetap (DPT), ternyata lebih banyak dari jumlah warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Otomatis ini disebutnya sebuah kerawanan yang tidak main-main."Kami akan proses dan minta Panwascam memprosesnya menjadi temuan. Dan kita akan cari datanya dan buat kajian untuk diproses," tandas Johnny.
Pelaksanaan bimtek ini juga dihadiri Komisioner Bawaslu lainnya, Syamsurizal Musa, Anggota Panwaslu Bolmong Erni Mokoginta dan sejumlah pejabat teras di Bawaslu Sulut dan Ketua Panwas Kecamatan se-Kabupaten Bolmong. [LW]