Warga berbondong-bondong melihat keanehan yang terjadi di sejumlah titik, di mana muncul air dari sumber yang tak diketahui warga berasal dari mana tepatnya. Kurang lebih 8 rumah mengalami fenomena aneh ini
Oma Nelly, salah satu pemilik rumah menuturkan, dirinya menyadari kejadian ini sudah tak biasa saat dia bangun pagi pada Senin (20/02/2017) sekitar pukul 06.00 WITA, air sudah tergenang di kamar tidurnya. Padahal saat itu tidak turun hujan. Saat keluar kamar, seisi rumah sudah tergenang air sebatas mata kaki.
“Pada hari Minggu sebelumnya, memang terjadi hujan deras. Namun kan sempat berhenti. Nah, nyatanya sampai saat ini air yang keluar dari dalam tanah tak juga berhenti,” tutur Oma Nelly kepada sejumlah wartawan, Kamis (23/02/2017) sore.
Mirip dengan penuturan warga lain yang terkena musibah ini, mereka tak bisa menghentikan air yang diduga berasal dari mata air di bawah tanah.Mereka pun tak berhenti membersihkan genangan air, namun tak berhenti membanjiri rumah mereka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Octavianus Mandagi yang turun ke lokasi kepada wartawan menerangkan, dugaan sementara adalah terjadi kejenuhan air sehingga meluap ke atas.
“Kami sudah mengambil sampel air dan kalau dilihat dari kasat mata, air yang keluar ini tak mengandung gas atau asam. Namun akan diteliti dulu kalau memang air ini mengandung zat kimia lain, akan kami tindaklanjuti,” terang Mandagi.
Sementara itu Lurah Paslaten II, Alberd Mongi menuturkan sekitar tahun 1969-1970, pernah terjadi hal seperti ini, sebelum akhirnya terjadi kemarau panjang. “Menurut sejarah, memang tempat ini menjadi jalan air dari mata air dari pegunungan di atas,” jelasnya. Mongi berharap genangan air akan cepat turun karena sudah berlangsung 4 hari dan cukup merepotkan warga.
“Kami pihak kelurahan sudah melakukan antisipasi awal dengan mengurangi genangan air. Kami juga sudah melapor ke Kecamatan. Jika memang warga perlu dievakuasi akan dilakukan. Kami akan terus mengawasi,” Tutup Mongi. [Abd]