SULUT, RedaksiManado.Com - Mengantisipasi dan melakukan pengawasan angka kenaikan harga pangan yang kini menjadi fokus atau issu nasional dari pemerintah pusat, provinsi hingga daerah Kabupaten Kota, dari pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut melalui Dinas Pangan Daerah (DPD) Sulut pun kini gencar-gencarnya melakukan terobosan yang salah satunya 'Enumerator' atau tim survei lapangan memantau perkembaangan terkini akan 9 komoditi strategis pokok seperti, beras, jagung, cabe (rica), daging sapi, ayam, gula, minyak goreng dan kedelai.
Bertempat di Aula DPD Provinsi Sulut, Rabu (22/02) telah digelar 'Coaching Enumator Panel Harga Pangan' yang diikuti para Enumator dari 15 Kabupaten Kota di Sulut, kepada wartawan oleh Kepala DPD, Jemmy H Kuhu menjelaskan maksud tujuan digelarnya kegiatan tersebut untuk melakukan evaluasi dan mengkaji kembali harga pangan di wilayah pasar masing-masing sebagai data pegangan untuk pemerintah daerah, provinsi dan lebih khusus Kementerian Ketahanan Pangan.
"Itu bentuk laporan kepada Kementerian akan ketersediaan (stok) 9 komoditi strategis beserta harga dipasaran. Dimana dalam kegiatan dimaksud juga fokus membahas hal yang paling mendasar kebutuhan pangan masyatakat di Sulut. Adapun untuk beras yang merupakan bahan pokok utama sangat berpengaruh jika mengalami kenaikan walaupun hanya Rp500 perbedaan harga dalam perkilonya. Oleh karena itu kami sangat menghimbau soal harga itu kiranya sangat diperhatikan tentunya kami bekerjasama juga dengan instansi terkait seperti halnya Dinas Perdagangan," terang Kuhu.
Terkait itu pola pikir lain masyarakat tentang kehadiran minimarket-minimarket yang saat ini sudah ada didaerah-daerah itu menurutnya merupakan satu hal positif karena sebenarnya sangat membantu bagi masyarakat.
"Iya selain untuk mempercantik desa didaerah tersebut dengan keramaian dan tampilan serta lampu-lampunya, juga disisi lain membantu masyarakat dalam menyediakan bahan-bahan pokok sehari-hari. Kita bisa memasukan kebutuhan sehari-hari contoh beras, dengan catatan harus ada kesetaraan/kesamaan harga baik di pasar tradisional, warung-warung dan minimarket terkait, agar kebetuhun masyarakat bisa terpenuhi tanpa harus mengalami kerugian," jelasnya.[Jak]