BITUNG, RedaksiManado.Com - Hujan deras mengguyur Kota Bitung sejak semalam mengakibatkan banjir bandang dengan ketinggian 80 -140 cm dan membuat 4.510 warganya harus mengungsi.Hujan dengan intensitas tinggi dan air kiriman dari Gunung Dua Saudara menyebabkan banjir di 11 kelurahan yang berada di 4 kecamatan yakni Kecamatan Aer Tembaga, Lembean Utara, Lembean Selatan dan Maesa.
Unsur gabungan juga sudah melakukan upaya darurat seperti evakuasi dan penyelamatan Bahkan walikota Bitung Max Lomban dan jajarannya Langsung merespon dengan turun ke lokasi banjir dan memberikan bantuan darurat kepada pengungsi
Ia mengapresiasi tindak cepat BPBD Pemkot Bitung yang dibantu masyarakat dalam melakukan penyelamatan beberapa warga di Pinangunian dan Tandurusa yang sempat terkena longsor.
“Kondisi warga saat ini sudah dalam perawatan yang tepat oleh pihak medis maka daripada itu saya berterima kasih kepada BPBD dan semua pihak yang membantu sehingga mereka dengan cepat mendapat penanganan,” kata Max.
Juga mengapresiasi warga Kota Bitung yang dengan sigap bertarung dengan bencana dengan langkah-langkah antisipatif sambil terus menghimbau untuk warga yang bertempat tinggal ditempat yang rawan banjir maupun longsor untuk segera mengungsi ketempat yang lebih aman.
“Saya juga sudah menginstruksikan kepada semua camat, lurah untuk tetap siaga di lokasi dan tetap berkoordinasi dengan Perangkat Daerah terkait sampai kondisi di lapangan benar-benar aman,” katanya.
"Akibat banjir menyebabkan 1.246 KK terdampak langsung sehingga 4.510 jiwa mengungi ke tempat-tempat yang lebih aman. Satu orang luka sedang dan 5 orang luka ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya
Sutopo menjelaskan pengungsi tersebar di berbagai tempat. Sebanyak 3.760 jiwa pengungsi berasal dari Kecamatan Aer Tembaga karena wilayah ini yang paling parah terkena banjir. Sebaran pengungsi di Kecamatan Aer Tembaga yang merendam 8 kelurahan adalah Kelurahan Aer Tembaga I (390 jiwa), Aer Tembaga II (320 jiwa), Winenet I (110 jiwa), Winenet II (120 jiwa), Peteten I (800 jiwa), Peteten II (840 jiwa), Peteten III (80 jiwa) dan Tandurusa (1.100 jiwa). Sedangkan yang lainya ada di Kelurahan Mawali (500 jiwa) dan Kelurahan Pintu Kota (250 jiwa).
Berdasarkan pantauan redaksimanado.com PMI Kota Bitung dipimpin Khouny Lomban Rawung bersama dengan BPBD dan camat Maesa telah terjun langsung ke lokasi lokasi pengungsian sambil menyalurkan bantuan makanan, pakaian, maupun obat-obatan.
“Terima kasih PMI Kota Bitung yang telah bekerja cepat menyalurkan bantuan bagi warga yang membutuhkan, kiranya PMI dapat terus memberikan yang terbaik bagi warga Kota Bitung,” kata walikota pilihan rakyat ini
Selain itu, unsur TNI dan Polri kata dia, juga sudah ada di lokasi-lokasi bencana membantu warga dan itu sangat meringankan kerja jajarannya.
Walikota juga mengapresiasi warga Kota Bitung yang dengan sigap bertarung dengan bencana dengan langkah-langkah antisipatif sambil terus menghimbau untuk warga yang bertempat tinggal ditempat yang rawan banjir maupun longsor untuk segera mengungsi ketempat yang lebih aman.
“Saya juga sudah menginstruksikan kepada semua camat, lurah untuk tetap siaga di lokasi dan tetap berkoordinasi dengan Perangkat Daerah terkait sampai kondisi di lapangan benar-benar aman,” Tutupnya. *** [PP]