REDAKSIMANADO.COM,
SULUT –
Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) DPD Sulut menggelar diskusi publik yang
bertema “Lawan Korupsi dan Berangus Koruptor”, Jumat (10/6/2016) di salah satu
Rumah Kopi yang berada dikawasan Tanjung Batu.
Kasus korupsi yang telah terjadi selama 15
tahun terakhir ini mencapai 50,1 Triliun uang negara, dan sebanyak 1.115 ASN
yang diketahui melakukan korupsi serta sekitar 1.420 pejabat negara yang
terpidana.
DR Jerry Massie yang adalah penggagas
pergelaran ini mengatakan bahwa disepanjang tahun 2015 lalu, tercatat dari data
corruption perception indeks (CPI) Indonesia telah menempati peringkat 88 dari
168 negara terkorup didunia.
“Hal ini menimbulkan keresahan di
tengah-tengah masyarakat dan tentunya ini berdampak kepada seluruh pejabat di
Indonesia tentang kapasitas dan profesionalisme mereka untuk membangun negara
ini,” ungkap Massie.
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir
mengatakan bahwa untuk melawan korupsi kita harus lebih condong pada
pemberantasan korupsi diikuti dengan pencegahannya.
“Melihat situasi sekarang ini, kita harus
lebih berperan pada pemberantasan korupsi dan diikuti dengan pencegahannya,”
ucapnya
Menanggapi itu, Massie mengatakan bahwa
Menurut data, KPK berhasil menyelamatkan uang negara sebanyak 159 triliun
disepanjang tahun 2003 sampai 2012.
“Saya rasa, hukuman mati terhadap para
koruptor harus diterapkan, tapi harus diatas 1 milliar. Dan untuk kasus korupsi
di atas 500 juta sampai 1 milliar itu hukuman penjara seumur hidup,” tegasnya.
DR. Jerry juga menuturkan bahwa solusi
pencegahan terjadinya korupsi yakni pendekatan hukum yang lebih tegas kepada
para pelaku korupsi, Sosio culture kepada masyarakat agar tidak mudah
terpancing untuk melakukan korupsi, Pendekatan moralistik serta Edukasi sejak
dini kepada generasi muda untuk bersikap anti korupsi.
“Harus ada pembentukan karakter sejak dini,
kalau perlu di tingkat Sekolah Dasar harus ada mata pelajaran tentang bahaya
Korupsi,” tutup Massie
(*/iren)