REDAKSIMANADO.COM,
SULUT - Umat
Kristiani di seluruh dunia dalam merayakan perayaan Jumat Agung (25/3/2016),
khusuk beribadah di Gereja masing-masing. Tak terkecuali dengan Gubernur Sulut
Olly Dondokambey SE, melakukan ibadah bersama dengan warga jemaat GMIM
Maranatha Kuhun Wil. Manado Titiwungen.
Dalam pelaksanaan ibadah jumat agung kali ini
Gubernur telah menjadi orang tua baptis anak dari Josep Osdhar wartawan senior
Kompas, pos liputan Istana, sejak Presiden Soeharto hingga Presiden Megawati.
Dalam sambutannya Gubernur menyebutkan, tujuh arti dan makna penting dari pengorbanan Kristus di kayu salib bagi kita manusia yakni, kematiannya merupakan pengenapan janji Tuhan, kematian Kristus membuka pintu perdamaian bagi kita dengan Allah, kematian Kristus membuat kita dibenarkan, kematian Kristus sebagai pengganti/penebusan bagi kita orang-orang berdosa, kematian Krisrus memberi kita keselamatan dan hidup yang kekal serta kematian Kristus membuka kesadaran kita, betapa besarnya Kasih Allah kepada kita yang rindu selalu dekat denganNya dan kematian Kristus membuat kita lebih kuat dalam menanggung penderitaan, mendewasakan dan menjadikan kita lebih utuh serta semakin di sempurnakan.
Kini, setelah keselamatan menjadi milik kita,
pertanyaan besar kembali harus kita jawab "Bagaimana seharusnya kita
merespons pengorbanan Kristus".... ???. Sejatinya kita menyadari betul apa
yang harus kita lakukan, yakni Allah menginginkan kita menyesali segala dosa
dan kesalahan kita, serta meninggalkan semua itu dalam pertobatan, tidak
mengulangi dosa-dosa yang pernah di buat dan senantiasa mempersembahkan yang
terbaik dari hidup kita bagi kerajaan dan kemuliaanNya,” ujar orang nomor satu
di Sulut ini.
Kesempatan itu Gubernur juga turut
mengingatkan, sebagai warga perkotaan yang hidup ditengah hiruk pikuknya kota
manado, maka jemaat GMIM Maranatha kuhun tidak boleh menutup mata terhadap
permasalahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Disinilah peran warga gereja
menjadi penting untuk di kedepankan, sebagaimana Kristus yang telah relah
berkorban menebus dosa dunia tanpa memandang siapa yang di tebus.
Karena itu menurut Olly warga gereja memiliki
tanggung jawab dalam mengangkat beban masyarakat melalui upaya dan tindakan,
seperti, memberikan pemahaman-pemahanan etik, moral dan spiritual kepada
sesama, agar mampu menghadapi berbagai persoalan, termasuk permasalahan sosial,
seperti kemiskinan dan kebodohan serta berbagai tindak negatif lainnya seperti
perkelahian, narkoba dan seks bebas, tandas Dondokambey. Ibadah perayaan Jumat
Agung dipimpin Pdt Ny. Fransis Nayoan Tiwa STh. MTh.
(*/iren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar