Warga
Terima 185 Paket Natura dan 15 Paket Perlengkapan Anak Sekolah
REDAKSIMANADO.COM,
MANADO -
Seolah tidak mengenal lelah, Penjabat Walikota Manado, Ir. Royke O. Roring,
M.Si, segera melaksanakan agenda kedinasan setelah tiba di Manado usai
melaksanakan agenda dinas di Jakarta sejak akhir pekan lalu. Setibanya di
Bandara Sam Ratulangi, Selasa (12/1/2016) pagi, Kepala Bappeda Sulut ini
bergegas menuju Kelurahan Ternate Baru Kecamatan SIngkil untuk menyerahkan
bantuan yang bersumber dari Program PBL Mapalus.
Penjabat Walikota Roy Roring usai menyerahkan
bantuan dalam sambutannya mengajak kita sekalian menaikkan puji syukur kepada
Tuhan karena kita boleh dipertemukan dalam keadaan sehat walafiat.
“Saya baru tiba dari Jakarta, dari Airport,
karena dijadwalkan jam 10.00, saya langsung ke sini, meskipun terlambat 20
menit,” ujar Roring.
Dikatakannya pada Bapak/Ibu yang dihormatinya, sebagaimana penyampaian Camat
dan Lurah, bahwa program ini berada di 504 lingkungan di Kota Manado, yang di
dalamnya, ada 48 lingkungan yang ada di kecamatan singkil, untuk di Ternate
Baru ada 4 lingkungan dengan jumlah bantuan 185 bantuan sosial, dan 15 bantuan
pendidikan.
“Tentu pemerintah memprogramkan
bantuan-bantuan ini dalam rangka melihat kesenjangan atau perbedaan dan kondisi
masyarakat yang berkekurangan yang perlu dibantu,” kata Roring.
Lanjut Roring, sekarang memang program di
Indonesia, ada banyak program yang diperuntukkan oleh Pemerintah kepada kita,
termasuk kita di Kota Manado, ada yang dibiayai dengan dana dari pusat,
provinsi, dan kota.
“Saat ini adalah salah satu bantuan atau
program berbasis lingkungan, program dari Kota Manado atau PBL Mapalus, yang
dalam rangka melihat lapisan masyarakat yang perlu dibantu,” ujar Roring
Diharapkannya agar kiranya bantuan ini
betul-betul boleh terasa oleh kita sekalian, dan tentu harapan dari Pemerintah,
marilah kita menunjang program pemerintah, mari kita tetap menjaga lingkungan,
kebersihan, keamanan, di sekitar kita, karena kebersihan itu juga adalah
ibadah. Peduli keamanan dan ketertiban di sekitar kita, itu juga ibadah. Mari
kita jaga ketertiban kita, di mana satu dari wilayah dengan kategori merah
dulu, tetapi berangsur-angsur aman, di sini Ternate Baru banyak tokoh
masyarakat.
Saya kenal ketua MUI tinggal di kompleks
belakang sini, karena saya termasuk dalam kelompok kerja lintas agama, termasuk
yang membangun lapangan ini dulu saya, yang mengambil bantuan dari Jakarta dan
menaikkan lapangan sebagai bantuan dari Presiden, yang berawal dari banjir
dulu, untuk pelaksanaan Idul Fitri atau Idul Adha.
Bahkan ketika kunjungan pertama sejak saya
dilantik adalah di samping masjid di Kelurahan Ternate Baru saat Pemungutan
Suara 9 Desember lalu, satu hari setelah dilantik.
Mengenai bantuan kesehatan, sekali lagi di
Negara kita ini sudah ada BPJS Kesehatan. Khusus untuk Kota Manado sampai tahun
2016 masih menggunakan UC, masih dalam program APBD, yang sebenarnya sudah ada
program nasional. Tahun 2017, sesuai informasi, semua harus mengikuti program
nasional.
“Nanti Kota melihat yang kurang-kurang.
Tetapi sekarang program ini masih berlangsung dan memprogramkan. Banyak beredar
di media massa, ini penjabat walikota datang UC hilang,” ungkap Roring.
“Ini terjadi karena ada hutang Oktober
November Desember belum bayar, pada RS rujukan, sehingga salah satukase brenti,
RS Kandou. Karena dianggarkan 35 M, nda cukup, masih ada hutang 7 M,” tambah
Roring.
Diakuinya itu karena penjabat belum ada.
Tetapi bukan masalah penjabat atau walikota, tetapi ini sudah diprogramkan dari
tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ada tapi kita masih berhutang dan tahun 2016
tetap akan kita mulai.
“Cuma kami perlu meneliti lebih dalam. Jangan
ada yang tidak perlu diperiksa, dorang asal-asal tulis yang mo di periksa. Jadi
terjadi pemborosan terhadap apa yang harus di cek. Tetapi nanti dari
Inspektorat yang cek,” kata Roring.
“Diperkirakan cuma sekitar 35M, masih ada
hutang 7M. Makanya dorang kase brenti. Jadi saya kira Itu tetap berlanjut,
tetapi perlu penyempurnaan ke depan, nanti beralih pada program nasional,
karena Pak Jokowi dan JK secara nasional sudah memprogramkan,” tambah Roring.
Dijelaskannya lagi, selanjutnya untuk bantuan bencana, sudah ada tahap pertama.
Tetapi pola penyalurannya, ada konsultan yang akan mengawasi, namanya konsultan
manajemen.
“Saya baru pulang menghadap BNPB, untuk
memastikan bagaiamana supaya cepat penyalurannya. Kalau konsultan ini so ada,
dorang akan cek satu-satu, baru dikirim rekeningnya. Tetapi rekening dan
rencananya juga akan dicek, baru ditambah lagi. Jangan dikirim satu kali, nda jadi
rumah, tapi jadi rumah, atau jadi uang muka oto,” ujar Roring.
Menurutnya kalau itu tidak sesuai, yang
pengelola itu bisa salah, tetapi yang penerima juga salah. Ini pernah kejadian
di Aceh, itu disalahgunakan bantuan. Diminta dikembalikan akhirnya, dana
ditahan oleh aparat penegak hukum.
“Jadi sekali lagi, ini memang bantuan
pemerintah yang sudah lama ditunggu, tetapi syukur sudah ada, tinggal mau
disalurkan, tinggal menunggu konsultannya. Karena kalau mau awasi 2058 kalau
tidak salah, perlu juga konsultan yang pengalaman,” jelas Roring.
Jadi hal-hal itu yang ditanyakan tadi, semoga
secepatnya diserahkan. Sekali lagi, kiranya bantuan ini boleh dimanfaatkan atau boleh bermanfaat,
memang tidak besar, tapi lihatlah sebagai program pemerintah dalam menunjang
program atau menekan angka kemiskinan juga kalau di kota memang lebih rendah,
angka kemiskinan kita 5 atau 6 persen.
Jadi kalau kita ada 300 atau 400 an ribu,
kira-kira ada 18 ribu masyarakat kita yang berada di bawah garis kemiskinan.
Jadi program PBL Mapalus ini selain bantuan sosial, tapi juga ada bantuan
pekerjaan lain yang melibatkan masyarakat. Sengaja tidak diberikan kepada
kontraktor, supaya boleh ada kebersamaan, tetapi tetap digaji. Saya kira
demikian, terima kasih atas kebersamaan ini, mari kita tetap bersama menopang
pembangunan kota Manado yang kita cintai.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Singkil, Muflich Basuki, S.Sos, M.Si,
Perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kelurahan (BPMPK),
Lurah Ternate Baru, Iskandar Polontalo, S.I.P, Lurah Wawonasa, Hamzah Palinto,
para Pemuka Agama, dan Tokoh Masyarakat di Kecamatan Singkil.
(lipsus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar