www.redaksimanado.com, BOLMONG - Penjabat
Gunernur Sulut Dr Sumarsono MDM saat melakukan kunjungan kerjanya di Boltim
dan Kota Kotamobagu, Sabtu (21/11/2015) oleh aliansi masyrakat adat
Bolaang Mongondow Raya [BMR] Telah memberikan gelar adat "Punu
Molantud" gelar adat tertinggi masyarkat BMR yang dikerikan kepada Sumarsono
yang juga Dirjen Otda Kemendagri RI ini
Pemberian
gelar adat rersebut berlangsung di gedung Siti Barokha kotamobagu. Yang
dilakulan Ketua Amabom Raya Drs. Zainul A Lantong.
Sumarsono
mengatakan nilai-nilai inilah yang senantiasa memotivasi dan menyemakati
masyarakat BMR dimanapun berada dalam mengarungi dinamika hidup sebagaimana terekspresikan
pada upacara sakral yang sarat dengan nuansa religius dan kultural ini.
Disamping itu Sumarsono katakan, gelar upacara asat ini mengandung nilai-nilai motivasi dan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pembangunan daerah.
Selanjutnya
dalam mempersiapkan BMR sebagai calon DOB di Sulut, khususnya untuk
menghadirkan perubahan dalam tatanan ekonomi masyarakat BMR termasuk aliansi
masyarakat adat bolmong untuk dapat memberi warna dalam pembangunan
melalui kontribusi nyata yang disumbangkan bagi daerah ini, ujarnya.
Secara
ekonomi Gubernur katakan kita tidak boleh hanya tergantung dari daerah
luar, tapi BMR harus di bangun dengan kemandirian melalui ornamen-ornamen
budaya. karena budaya adalah benteng suatu bangsa. Tampa budaya negara akan
runtuh.
“Saya percaya budaya BMR mampu mendukung terbentuknya calon DOB ini. Saya berharap mulai hari ini, nilai saya naik dari 7 menjadi 9 dan akan menjadi bagian penting dari Tim yg memperjuangan Provinsi BMR,” kata Sumarsono.
Sebelum Sumarsono meninggalkan Sulut pada bulan Juni 2016 mendatang keputusan BMR menjadi DOB susah tuntas sehimgga saya meninggalkam tinta emas bagi daerah bumi Totabuan.
Lantong
mengatakan menjadi kewajiban Punu Molantut, wajib memperjuangkam apa yang
menjadi keinginan dam harapan masyarakat adat BMR, ikut menjaga dan
melestarikan nilai adat dan budaya bolmongserta harus menjaga nama baik
dimanapun bertugas karena melekat simbol PUNU MOLANTUD.
Sebaliknya Lantong menyebutkan, sebagai Punu Molantut pa Sumarsono berhak pula Memberikan saran, nasehat, bahkan kritik terhadap proses perjalanan BMR, serta berhak mendapat dukungam dan pembelaan dari masyarakat BMR, tandas mantan anggota Dewan Bolmong itu. Turut hadir Sekprov Ir Siswa R Mokodongan serta para pejabat teras lingkup pemprov. (*/IREN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar