Komisi III DPRD Kota Tomohon Kunjungi Gowa, Terkait Penguatan Pelaku Pendidikan

TOMOHON, RedaksiManado.Com- Dalam dunia pendidikan hal yang sering kali menjadi fokus target adalah infrastruktur penopang seperti gedung sekolah, ruang kelas, ruang laboratorium, dan sebagainya. Sedangkan fokus target terhadap pelaku pendidikan yang sebenarnya paling penting sering kali terlupakan. Oleh sebab itu penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan akan menjadi prioritas masuk dalam target DPRD Kota Tomohon

Untuk itu Pimpinan dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (08/05/19) dengan materi "Program Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan "

Kunker dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Youddy Y.Y. Moningka, SIP, didampingi Ketua Komisi III Ladys F. Turang,SE ; Syenni S.V. Supit (wakil); Erens D. Kereh, AMKL (sekr); Doortje S. Mandagi (anggota); Janny R.Watulangkow (anggota). Kunjungan kerja diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Gowa, DR. Salam, M.Pd yang didampingi Kabid SD, M. Taufik, S. Sos.

Dalam pertemuan ini DPRD Kota Tomohon mendapatkan Informasi mengenai penyelenggaran pendidikan di Kabupaten Gowa

Menurut Salam " Kabupaten. Gowa disebut sebagai Kabupaten Pendidikan dengan berbagai terobosan diantaranya Pendidikan Gratis: yang membebaskan biaya pendidikan tanpa terkecuali dari tingkat SD sampai SMP,"

Selain itu Program Wajib Belajar: meningkatkan kecerdasan harkat dan martabat manusia, dan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB): Upaya meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan komprehensif serta memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang berorientasi pada penuntasan kompetensi." Ujarnya

Sementara itu menurut Turang "untuk memperkuat pelaku pendidikan adalah dengan memperkuat kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas,dan menjadikan orang tua sebagai teman kerja yang baik dalam dunia pendidikan dan kebudayaan, serta mendengarkan aspirasi para peserta didik, dan pelibatan publik dalam pendidikan dan kebudayaan" ***(Nal)