RMC - Forbes kembali merilis daftar terbaru orang terkaya. Kebanyakan nama di peringkat 10 besar merupakan sosok yang familiar di dunia bisnis, namun ada juga beberapa nama menarik, termasuk ada nama dari Indonesia.
Pada laporan orang terkaya Forbes tahun ini, tercatat jumlah miliuner menurun sebanyak 55 orang. Total tahun ini adalah 2.153 miliuner dari seluruh dunia.
Berkurangnya orang yang memiliki status miliuner itu tak terlepas dari kondisi ekonomi dunia di tahun 2018. Wilayah Asia Pasifik memiliki pengurangan miliuner terbanyak yakni 60 orang, dengan 49 orang berasal dari China.
"Dalam tahun kedua pada dekade ini, jumlah miliuner dan total kekayaan mereka mengecil, membuktikan bahwa para orang terkaya tidak imun terhadap kekuatan ekonomi dan pasar saham yang lemah," tulis Forbes.
Indonesia pun juga memiliki daftar orang-orang sukses yang masuk ke daftar Forbes. Sebanyak 21 miliuner pengusaha Indonesia masuk ke daftar Forbes tahun ini.
Total harta miliuner sukses Indonesia yang masuk ke daftar Forbes adalah sekitar Rp 1.100 triliun. Hampir setengahnya berasal dari kekayaan Hartono bersaudara.
Budi dan Bambang Hartono konsisten menjadi orang terkaya Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Forbes menyebut saham mereka di BCA menjadi sumber kekayaan.
Selain itu, Indonesia juga kehilangan nama penting, yaitu Eka Tjipta Widjaja selaku pendiri Sinar Mas yang wafat pada 26 Januari 2019. Akhir tahun lalu, Eka berada di posisi 3 dalam daftar terkaya Forbes Indonesia.
Nama-nala seperti Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) dan Anthony Salim (Indofood) juga absen dari daftar orang terkaya Forbes tahun ini. Tetapi nama mereka muncul di daftar akhir tahun lalu di posisi 5 besar.
Yang menarik disorot adalah kebanyakan orang terkaya di Indonesia adalah wajah lama. Umumnya, mereka memiliki aset besar di sektor properti, keuangan, hingga media. Ini berbeda dari negara-negara lain yang mulai memiliki generasi muda di daftar terkaya lewat sektor teknologi. *(Red)
Pada laporan orang terkaya Forbes tahun ini, tercatat jumlah miliuner menurun sebanyak 55 orang. Total tahun ini adalah 2.153 miliuner dari seluruh dunia.
Berkurangnya orang yang memiliki status miliuner itu tak terlepas dari kondisi ekonomi dunia di tahun 2018. Wilayah Asia Pasifik memiliki pengurangan miliuner terbanyak yakni 60 orang, dengan 49 orang berasal dari China.
"Dalam tahun kedua pada dekade ini, jumlah miliuner dan total kekayaan mereka mengecil, membuktikan bahwa para orang terkaya tidak imun terhadap kekuatan ekonomi dan pasar saham yang lemah," tulis Forbes.
Indonesia pun juga memiliki daftar orang-orang sukses yang masuk ke daftar Forbes. Sebanyak 21 miliuner pengusaha Indonesia masuk ke daftar Forbes tahun ini.
Total harta miliuner sukses Indonesia yang masuk ke daftar Forbes adalah sekitar Rp 1.100 triliun. Hampir setengahnya berasal dari kekayaan Hartono bersaudara.
Budi dan Bambang Hartono konsisten menjadi orang terkaya Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Forbes menyebut saham mereka di BCA menjadi sumber kekayaan.
Selain itu, Indonesia juga kehilangan nama penting, yaitu Eka Tjipta Widjaja selaku pendiri Sinar Mas yang wafat pada 26 Januari 2019. Akhir tahun lalu, Eka berada di posisi 3 dalam daftar terkaya Forbes Indonesia.
Nama-nala seperti Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) dan Anthony Salim (Indofood) juga absen dari daftar orang terkaya Forbes tahun ini. Tetapi nama mereka muncul di daftar akhir tahun lalu di posisi 5 besar.
Yang menarik disorot adalah kebanyakan orang terkaya di Indonesia adalah wajah lama. Umumnya, mereka memiliki aset besar di sektor properti, keuangan, hingga media. Ini berbeda dari negara-negara lain yang mulai memiliki generasi muda di daftar terkaya lewat sektor teknologi. *(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar