RedaksiManado.Com -- Pebulutangkis tunggal putra Jonatan Christie sukses menyumbang medali emas pertama Indonesia dari cabang bulutangkis Asian Games 2018 usai menaklukkan wakil Taiwan Chou Tien Chen 21-18, 20-22, dan 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
Pertarungan sengit sudah tersaji sejak awal pertandingan. Masing-masing pemain saling mengejar angka sempat bermain imbang 8-8, Jonatan berhasil menutup pertengahan gim pertama dengan skor 11-8.
Memasuki interval kedua, Chou Tien Chen tampil lebih tenang dan memaksa Jonatan melakukan kesalahan sendiri. Pemilik peringkat enam dunia ini berhasil memangkas jarak bahkan sempat unggul 16-15.
Meski demikian, Jonatan berhasil membalikkan keadaan dengan menutup gim pertama dengan skor 21-18 berkat kesalahan pukulan Chou Tien yang keluar di sisi lapangan.
Chou Tien mencoba bangkit di gim kedua dengan memaksa reli-reli panjang. Pebulutangkis berusia 28 ini sempat unggul 2-0 karena kesalahan-kesalahan penempatan bola yang dilakukan Jonatan.
Jonatan sempat tertinggal dengan selisih lima angka di pertengahan gim kedua namun berhasil bangkit dan memangkas jarak. Hanya saja Chou Tien lebih unggul dan berhasil mengakhiri interval kedua dengan skor 11-8.
Tertinggal jauh membuat Jonatan bermain lebih agresif dan memaksa pertandingan deuce usai menyamai skor 20-20. Sayang, pebulutangkis 20 tahun itu gagal melakukan pengembalian di net sehingga kalah 20-22.
Di gim ketiga Jonatan terlihat memiliki stamina yang lebih prima daripada Chou Tien. Jonatan tidak memberi Chou Tien kesempatan untuk menemukan ritme permainan hingga bahkan unggul sampai 17-9.
Chou Tien sempat bangkit hingga mendekat 14-18. Permainan agresif Chou Tien sempat membuat Jonatan kesulitan. Namun, Jonatan mampu bangkit dan meraih kemenangan 21-15 di gim terakhir sekaligus merebut medali emas di tunggal putra Asian Games 2018.
Ini jadi emas pertama Indonesia di cabang bulutangkis Asian Games 2018, dan emas pertama dari tunggal putra sejak Taufik Hidayat pada Asian Games 2006.
Indonesia dipastikan mendapat dua medali emas dari cabang bulutangkis setelah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bertemu sesama penghuni pelatnas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final ganda putra. (Bay)
Pertarungan sengit sudah tersaji sejak awal pertandingan. Masing-masing pemain saling mengejar angka sempat bermain imbang 8-8, Jonatan berhasil menutup pertengahan gim pertama dengan skor 11-8.
Memasuki interval kedua, Chou Tien Chen tampil lebih tenang dan memaksa Jonatan melakukan kesalahan sendiri. Pemilik peringkat enam dunia ini berhasil memangkas jarak bahkan sempat unggul 16-15.
Meski demikian, Jonatan berhasil membalikkan keadaan dengan menutup gim pertama dengan skor 21-18 berkat kesalahan pukulan Chou Tien yang keluar di sisi lapangan.
Chou Tien mencoba bangkit di gim kedua dengan memaksa reli-reli panjang. Pebulutangkis berusia 28 ini sempat unggul 2-0 karena kesalahan-kesalahan penempatan bola yang dilakukan Jonatan.
Jonatan sempat tertinggal dengan selisih lima angka di pertengahan gim kedua namun berhasil bangkit dan memangkas jarak. Hanya saja Chou Tien lebih unggul dan berhasil mengakhiri interval kedua dengan skor 11-8.
Tertinggal jauh membuat Jonatan bermain lebih agresif dan memaksa pertandingan deuce usai menyamai skor 20-20. Sayang, pebulutangkis 20 tahun itu gagal melakukan pengembalian di net sehingga kalah 20-22.
Di gim ketiga Jonatan terlihat memiliki stamina yang lebih prima daripada Chou Tien. Jonatan tidak memberi Chou Tien kesempatan untuk menemukan ritme permainan hingga bahkan unggul sampai 17-9.
Chou Tien sempat bangkit hingga mendekat 14-18. Permainan agresif Chou Tien sempat membuat Jonatan kesulitan. Namun, Jonatan mampu bangkit dan meraih kemenangan 21-15 di gim terakhir sekaligus merebut medali emas di tunggal putra Asian Games 2018.
Ini jadi emas pertama Indonesia di cabang bulutangkis Asian Games 2018, dan emas pertama dari tunggal putra sejak Taufik Hidayat pada Asian Games 2006.
Indonesia dipastikan mendapat dua medali emas dari cabang bulutangkis setelah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bertemu sesama penghuni pelatnas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final ganda putra. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar