RedaksiManado.Com -- Grab memberikan respons terkait masalah kasus sopir GrabCar yang mengajak 'ngamar' penumpangnya. Perusahaan itu memutuskan hubungan kemitraan terhadap sopir.
"Setelah melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti yang akurat, kami telah memutus hubungan kemitraan dengan mitra pengemudi yang bersangkutan," kata Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia dalam keterangannya, Selasa (21/8).
Mediko mengatakan mitra tersebut telah terbukti secara sengaja meminjamkan akun mitra pengemudi GrabCar-nya kepada salah satu rekannya pada hari tindak pelecehan tersebut berlangsung.
Dia menuturan hal itu merupakan pelanggaran berat sesuai dengan kode etik mitra pengemudi Grab yang telah disepakati bersama. Kasus pelecehan yang dilakukan sopir transportasi daring terhadap penumpang kembali terulang. Perempuan berinisial DRH mengaku menjadi korban pelecehan sopir Grabcar pada Minggu (19/8) lalu.
Dari tangkapan layar (screenshot) ia mengungkapkan percakapan dengan sopir bernama Nopi Priambara awalnya seperti yang terjadi pada percakapan pemesanan pada umumnya. Awalnya Nopi menanyakan posisi titik penjemputan penumpang kepada penumpang.
Namun di percakapan berikutnya, Nopi justru mengirimkan pesan tak senonoh dengan mengajak penumpang 'ngamar' ke hotel. Lantaran marah, penumpang pun membatalkan pesanan tersebut.
Ia juga mengatakan telah mengadukan percakapan tak senonoh yang diterima ke pihak Grab, namun belum mendapatkan tanggapan. Agar kasus peminjaman akun pengemudi ini tidak terulang, Grab menyebut akan menerapkan fitur 'Selfie Authentication' untuk mitra pengemudinya.
Nantinya, para mitra pengemudi diwajibkan untuk mengambil dan mengunggah swafotonya sebelum memulai atau meneruskan perjalanan guna memastikan bahwa hanya pengemudi yang terverifikasi yang menggunakan akun tersebut.
Sebagai tahap awal, fitur ini telah diluncurkan di Palembang dan beberapa kota lainnya di pulau Sumatera serta akan diluncurkan secara bertahap ke kota-kota lain tempat Grab beroperasi di seluruh Indonesia. (Red)
"Setelah melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti yang akurat, kami telah memutus hubungan kemitraan dengan mitra pengemudi yang bersangkutan," kata Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia dalam keterangannya, Selasa (21/8).
Mediko mengatakan mitra tersebut telah terbukti secara sengaja meminjamkan akun mitra pengemudi GrabCar-nya kepada salah satu rekannya pada hari tindak pelecehan tersebut berlangsung.
Dia menuturan hal itu merupakan pelanggaran berat sesuai dengan kode etik mitra pengemudi Grab yang telah disepakati bersama. Kasus pelecehan yang dilakukan sopir transportasi daring terhadap penumpang kembali terulang. Perempuan berinisial DRH mengaku menjadi korban pelecehan sopir Grabcar pada Minggu (19/8) lalu.
Dari tangkapan layar (screenshot) ia mengungkapkan percakapan dengan sopir bernama Nopi Priambara awalnya seperti yang terjadi pada percakapan pemesanan pada umumnya. Awalnya Nopi menanyakan posisi titik penjemputan penumpang kepada penumpang.
Namun di percakapan berikutnya, Nopi justru mengirimkan pesan tak senonoh dengan mengajak penumpang 'ngamar' ke hotel. Lantaran marah, penumpang pun membatalkan pesanan tersebut.
Ia juga mengatakan telah mengadukan percakapan tak senonoh yang diterima ke pihak Grab, namun belum mendapatkan tanggapan. Agar kasus peminjaman akun pengemudi ini tidak terulang, Grab menyebut akan menerapkan fitur 'Selfie Authentication' untuk mitra pengemudinya.
Nantinya, para mitra pengemudi diwajibkan untuk mengambil dan mengunggah swafotonya sebelum memulai atau meneruskan perjalanan guna memastikan bahwa hanya pengemudi yang terverifikasi yang menggunakan akun tersebut.
Sebagai tahap awal, fitur ini telah diluncurkan di Palembang dan beberapa kota lainnya di pulau Sumatera serta akan diluncurkan secara bertahap ke kota-kota lain tempat Grab beroperasi di seluruh Indonesia. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar