MINAHASA, RedaksiManado.Com – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kabupaten Minahasa, Agustivo Tumundo SE MSi, turut memberikan apresiasi kepada artis nasional Coretta Kapojos, saat memimpin Alumni Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Angkatan 1987-1992, berkunjung ke destinasi wisata Monumen Benteng Moraya Tondano, Sabtu (28/07) lalu.
“Apresiasi dan ucapan terima kasih buat Ibu Coretta Kapojos dan artis Diah Permatasari serta para alumni FEKON Unsrat 1987-1997 yang telah mengagendakan kunjungan ke Benteng Moraya Tondano,” ucap Tumundo.
Tumundo sangat berterima kasih pula akan rencana pemilik Coretta Louise Gallery Butik ini yang akan mengajak suami yang juga Irwasum POLRI dan keluarga serta artis nasional lainnya untuk berkunjung ke Benteng Moraya ini di waktu yang akan datang.
Kunjungan dalam rangkaian Reuni Alumni yang dilaksanakan selama 2 hari, sejak Jumat hingga Sabtu ini, juga melakukan Anjangsana ke Panti Asuhan Dorkas Tondano di Kabupaten Minahasa.
Ajang silahturahmi yang penuh kekeluargaan yang berlangsung sukses tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Alumni Fekon Unsrat Manado Angkatan 1987-1992 Coretta Louise Kapojos bersama Dekan FEB Unsrat Dr Herman Karamoy SE MSi Ak, dengan menghadirkan Artis Film dan Sinetron Nasional Diah Permatasari serta puluhan Dosen dan anggota Alumni yang tersebar di 5 angkatan produktif pada Kampus Abu-Abu tersebut.
Di lokasi wisata dan budaya Benteng Moraya Tondano, Ketua Alumni Fekon 1987-1992 Coretta Louise Kapojos menyampaikan rasa kekagumannya saat menyaksikan adanya bangunan yang turut melestarikan nilai-nilai budaya Minahasa dan menceritakan sejarah perjuangan rakyat Minahasa di masa penjajahan bangsa asing tempo dulu. “Saya merasa bangga bahwa di tanah leluhur saya telah dibangun objek wisata dan budaya Benteng Moraya ini,” ungkap Coretta.
Dikatakan isteri tercinta Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) POLRI Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno ini bahwa, dengan adanya bangunan ini setidaknya akan turut membekali para generasi muda Minahasa dan generasi muda Indonesia umumnya akan kisah perjuangan para pejuang bangsa di masa lampau.
“Ini patut diapresiasikan karena akan memberikan bekal pengetahuan sejarah perjuangan bangsa bagi generasi muda Indonesia saat kini,” kata cucu mantan Bupati Minahasa tahun 1949-1950, 1953-1954 dan 1965-1966 Drs Jan Piet Mongula ini.
Sementara Artis Film dan Sinetron Nasional Diah Permatasari menyampaikan rasa senangnya karena dapat melihat langsung berbagai kemajuan pembangunan daerah seperti adanya bangunan Benteng Moraya Tondano ini.
Pemeran Sinetron “Si Manis Dari Jembatan Ancol” ini berharap agar bangunan wisata dan budaya yang mengandung nilai-nilai sejarah seperti Benteng Moraya ini agar terus dikembangkan pengembangannya sehingga bisa menjadi tujuan wisata favorit dari para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang semakin banyak melakukan kunjungan di Sulawesi Utara ini.*(Angel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar