Minahasa, RedaksiManado.Com - Isu tentang adanya kegiatan pencemarkan lingkungan yang di lakukan oleh salah satu pengusaha tahu Di desa Tateli 1 mendapat jawaban oleh pemilik usaha tersebut 26/04/2018
Saat di temui Wartawan redaksimanado di tempat pengolahan tahu Mas Nur (pemilik Usaha Tahu) menjelaskan bahwa memang benar pernah ada salah satu warga yang keberatan dengan adanya kegiatan
pembuangan air perasan tahu yang di buang di sungai yang menurutnya beracun karena ikannya pernah mati.Namun saat Mas Nur turun untuk memastikan kebenarannya,ternyata memang benar ikannya mati.Tapi anehnya hanya 1 ekor ikan yang mati.Jadi bisa di pastikan bahwa ikan tersebut mati bukan karena di akibatkan limbah airTahu tersebut.Kan kalau karena air limbah tahu penyebabnya,pastinya bukan hanya seekor yang mati? Jelasnya
Di tambahnya lagi air perasan tahu itu kadangkala di buat obat batuk buat pekerjanya yang sedang batuk.Jadi di harapkan Buat Pemerintah yang dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) agar bisa turun ke tempat pembuatan tahu kami agar kami diberi pengertian tentang cara pembuangan limbah air tahu tersebut dengan
atau tanpa menjadi kontraversi bagi masyarakat.
karena sampai saat ini belum pernah ada instansi terkait yang turun untuk mensosialisasikannya "Ungkap Mas Nur" ***(Vikni S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar