RedaksiManado.Com - Salah satu kuburan di Permakaman Muslim Gunung Bahagia atau BDS II Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, mengeluarkan cairan berwarna merah kental yang mirip darah.
Penjaga makam Ruslan mengatakan, cairan itu beraroma amis khas darah. “Kalau sehabis turun hujan dan kemudian panas aromanya langsung menyebar,” kata Ruslan sebagaimana dilansir Prokal, Sabtu (7/10).
Berdasarkan pantauan wartawan, cairan tersebut memang mengeluarkan aroma amis meski tidak terlalu tajam. Aroma cairan itu bisa diendus dengan radius sekitar dua meter.
Ruslan menambahkan, seminggu yang lalu, makam milik Mastiah itu mengeluarkan cairan kuning. “Waktu itu keluarga datang ziarah. Saya sempat menunggu perintah. Mungkin saja minta diuruk agar cairannya tidak kelihatan. Namun, ternyata mereka tidak minta,” kata Ruslan.
Menurut Ruslan, makam itu sempat didatangi seorang pria beberapa waktu lalu. Namun, pria tersebut tak menunjukkan gelagat aneh selama di permakaman. “Hanya saja, memang pas saya tanya dia mengaku bukan pihak keluarga, bahkan tak punya hubungan keluarga,” terang Ruslan.
Dia menambahkan, usai menabur bunga dan berdoa, peziarah itu meninggalkan lokasi makam 15 menit berselang. “Saya tunggu keluarganya datang saja. Kalau tidak, saya tidak berani macam-macam,” kata Ruslan. (TL)
Berdasarkan pantauan wartawan, cairan tersebut memang mengeluarkan aroma amis meski tidak terlalu tajam. Aroma cairan itu bisa diendus dengan radius sekitar dua meter.
Ruslan menambahkan, seminggu yang lalu, makam milik Mastiah itu mengeluarkan cairan kuning. “Waktu itu keluarga datang ziarah. Saya sempat menunggu perintah. Mungkin saja minta diuruk agar cairannya tidak kelihatan. Namun, ternyata mereka tidak minta,” kata Ruslan.
Menurut Ruslan, makam itu sempat didatangi seorang pria beberapa waktu lalu. Namun, pria tersebut tak menunjukkan gelagat aneh selama di permakaman. “Hanya saja, memang pas saya tanya dia mengaku bukan pihak keluarga, bahkan tak punya hubungan keluarga,” terang Ruslan.
Dia menambahkan, usai menabur bunga dan berdoa, peziarah itu meninggalkan lokasi makam 15 menit berselang. “Saya tunggu keluarganya datang saja. Kalau tidak, saya tidak berani macam-macam,” kata Ruslan. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar