RedaksiManado.Com – Sebanyak 10 orang tersangka pengedar narkoba ditembak mati Kepolisian Filipina. Penembakan itu terjadi di 23 kota di Provinsi Bulacan, Filipina Utara, Kamis sampai Jumat kemarin.
Penembakan itu terjadi dalam aksi ‘perang’ Filipina di bawah pimpinan Presiden Rodrigo Duterte dengan narkoba.
Kepala Kepolisian Daerah itu, Romeo Caramat Jr menjelaskan dalam penggrebekan Kamis dan Jumat kemarin, polisi menangkap hidup-hidup 136 tersangka narkoba. Polisi juga menyita 112 gram shabu dan 66 gram ganda.
polisi provinsi Bulacan yang menembak mati 32 tersangka narkoba. Polisi menangkap 107 orang yang dituduh sebagal gembong. “Bagus. Jika kita membunuh yang lain, mungkin kita bisa mengurangi penyakit negara ini,” kata Duterte.
Hanya saja, beda pernyataan sikap dengan Kepala Kepolisian Jenderal Polisii Bato dela Rosa. Dia mengatakan lebih baik polisi tidak menembak mati bandar. “Kami ingin menangkap mereka hidup-hidup. Apa gunanya melancarkan perang terhadap narkoba jika Anda tidak menghargai kehidupan?” Kata Dela Rosa.
Data Kepolisian Filipina, mereka telah membunuh 3.800 orang yang dituduh sebagai bandar narkoba sampai Juli tahun lalu. Namun data Human Rights Watch (HRW) mengklaim ada 7.000 orang yang ditembak mati. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar