RedaksiManado.Com-- Seorang calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2017, Dea Rahma Amanda meninggal ketika mengikuti Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja (Diksarmendispra) kemarin di Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah.
Gubernur IPDN Ermaya Suradinata mengatakan Dea merupakan calon praja yang berasal dari Provinsi Lampung. Dari laporan yang dihimpun Antara, calon praja perempuan berusia 17 tahun meninggal saat lari pagi di Lapangan Resimen Akpol. "Pengakuan teman-temannya, yang bersangkutan sempat mengalami sesak nafas saat lari pagi," katanya.
Jenazah Dea dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi luar. Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Dea karena masih harus menunggu izin keluarga untuk pelaksanaan autopsi secara keseluruhan.
Ermaya mengatakan setiap calon praja sudah melalui pemeriksaan kesehatan saat mendaftar. "Dilakukan dua kali, di tingkat daerah dan pusat," katanya.
Sementara itu, Gubernur Akpol Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan seluruh calon praja yang akan mengikuti pendidikan dasar di akademi itu juga menjalani pemeriksaan kesehatan. "Dari hasil pemeriksaan, almarhum dalam kondisi baik," katanya.
Bahkan, lanjut dia, belum ada laporan peserta yang membutuhkan bantuan medis selama mengikuti kegiatan tersebut. "Memang ada petunjuk almarhum memiliki riwayat asma dan tensi tinggi," katanya. (Nal)
Gubernur IPDN Ermaya Suradinata mengatakan Dea merupakan calon praja yang berasal dari Provinsi Lampung. Dari laporan yang dihimpun Antara, calon praja perempuan berusia 17 tahun meninggal saat lari pagi di Lapangan Resimen Akpol. "Pengakuan teman-temannya, yang bersangkutan sempat mengalami sesak nafas saat lari pagi," katanya.
Jenazah Dea dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi luar. Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Dea karena masih harus menunggu izin keluarga untuk pelaksanaan autopsi secara keseluruhan.
Ermaya mengatakan setiap calon praja sudah melalui pemeriksaan kesehatan saat mendaftar. "Dilakukan dua kali, di tingkat daerah dan pusat," katanya.
Sementara itu, Gubernur Akpol Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan seluruh calon praja yang akan mengikuti pendidikan dasar di akademi itu juga menjalani pemeriksaan kesehatan. "Dari hasil pemeriksaan, almarhum dalam kondisi baik," katanya.
Bahkan, lanjut dia, belum ada laporan peserta yang membutuhkan bantuan medis selama mengikuti kegiatan tersebut. "Memang ada petunjuk almarhum memiliki riwayat asma dan tensi tinggi," katanya. (Nal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar