MANADO, RedaksiManado.Com — Pasca diserahkannya SK Plt Ketua DPD I Golkar Sulut kepada Stevanus Vreeke Runtu (SVR) dan 4 SK Ketua DPD II, membuat konstelasi di partai belambang Pohon Beringin ini kian menarik untuk diikuti. Telebih jelang Musdalub. Walau telah diganti oleh Plt Hamka Kady sebagai Ketua DPD I, tidak membuat politisi ulung yang akrab disapa SVR ini menyerah begitu saja. Dirinya bahkan memberi signal akan kembali bertarung merebut kursi orang nomor satu di Golkar Sulut.
Ini nampak lewat pernyataannya sesaat setelah mengikuti rapat penyerahan SK Pelaksana Tugas kepada 4 ketua DPD II, Jumat akhir pekan kemarin. “Kan tidak ada larangan bagi saya untuk ikut bertarung di Musdalub,” kata SVR sembari tersenyum.
Namun demikian, politisi yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Sulut ini enggan berkomentar lebih soal Musdalub nanti. “Kita tunggu saja, politik inikan dinamis,” ujarnya. Disinggung soal SK pemberhentian atas dirinya dan digantikan oleh Plt Hamka Kady, menurutnya itu tidak berpengaruh terhadap dirinya atau bahkan terhadap partai yang identik dengan warga kuning itu.
“Saya kira Golkar merupakan partai yang sudah dewasa. Dan kalaupun ada pergantian pimpinan, termasuk seperti saat ini ada Plt, itu merupakan hal biasa,” uajrnya. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menghormati apa yang sudah diputuskan oleh partai. “Baik itu putusan dari tingkat pusat maupun tingkat provinsi, selaku kader, mari sama-sama kita hormati,” ajak eks Bupati Minahasa dua periode ini.
Sementara, Sekretaris DPD I Edison Masengi mengatakan, kalau pun nantinya SVR kembali maju bertarung, itu sah-sah saja. “Toh, tidak ada larangan, jadi saya kira tidak masalah kalau beliau maju,” ujar politisi yang dipercayakan mendapat mandat Plt Ketua DPD II Golkar Minut ini.
Sebelumnya, Plt Ketua DPD I Golkar Sulut, Hamka Kady mengatakan, dirinya akan siap all out mengawal persiapan Musdalub dengan baik. Meski belum bisa memberi kepastian waktu sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan, namun ia menjamin akan dilakukan secepatnya.
“Dinamika dalam suatu Parpol sebenarnya adalah suatu yang wajar, hal ini karena terkait adanya faksi-faksi yang berbenturan kepentingan politik,” Namun, sambung dia, akan muncul persoalan kalau dinamika itu terlalu ‘liar’ yang berpotensi menguras energi kader dan bermuara pada pelemahan Parpol.
Nah, sehubungan dengan turun tangannya DPP Golkar yang kemudian mengeluarkan SK Plt, menurutnya itu merupakan langkah priaktif dan antisipatif guna mencegah dimanika internal yang tak terkontrol. “Kalau sudah tidak terkontrol, otomatis potensi menjadi liar akan kian besar dan otomatis bisa mengganggu sejumlah agenda politik yang akan dihadapi, salah satunya adalah Pemilu Kada serentak,” terangnya.
Rencana majunya SVR kembali di Musdalub mendapat tanggapan dari pemerhati politik Sulut Allan Parinusa. Menurutnya, dengan majunya kembali SVR di Musdalub, akan menambah panasnya persaingan. “Seperti diketahui, pasca terbitnya SK Plt, opini langsung terbentuk bahwa Christiany Eugenia Paruntu merupakan calon kuat Ketua Golkar Sulut. Apalagi ditetahui wanita yang akrab disapa Tetty ini mendapat dukungan 10 DPD II dan DPP Partai Golkar. Namun dengan keluarnya 4 SK pergantian Ketua DPD II, masing-masing DPD II PG Manado, Minut, Bolmong dan Sitaro membuat kekuatan SVR dan Tetty sama kuat. Tetty bakal mendapat lawan sepadan”ujar Paninusa.
Lanjutnya, bila dihitung di atas kertas, saat ini SVR mendapat dukungan 8 suara, demikian pula Tetty. “Bila keduanya bertarung di Musdalub, maka suara DPD II PG Tomohon yang dipimpin oleh Jimmy Eman dan organisasi sayap akan menjadi penentu siapa yang akan memenangkan pertarungan merebut kursi orang nomor satu di Golkar Sulut. Apalagi kita ketahui bersama, Eman juga diwacanakan akan maju bertarung di Musdalub sebagai calon alternatif (Kuda hitam) bersama figur lainnya seperti Jimmy Rimba Rogi,”tegas Parinusa. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar