MANADO, RedaksiManado.Com - Pasar Bahu akan segera dipindahkan ke Kayubulan Malalayang. Pemerintah Kota Manado menyediakan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk pemindahan pasar tersebut.
"Pasar Bahu kita akan pindahkan ke Kayubulan Malalayang dalam waktu dekat. Anggaran yang disediakan yaitu Rp 9 Milliar," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Peter KB Assa belum lama ini.
Saat ini Dinas PUPR sedang melaksanakan pembangunan tahap dua. "Tahap satu dikerjakan oleh disperindag tahun lalu. Dinas PUPR yang laksanakan tahap dua. Saat ini sudah satu bulan pekerjaan presentasinya 20 persen," ujar dia. Kata Peter, pasar yang menggunakan lahan sebesar satu hektare akan selesai pada akhir tahun ini. "Target pekerjaan untuk tahap dua akan selesai Desember 2017," ujarnya.
Ventje Limbe (52) pedagang di Pasar Bahu mengatakan memang pasar yang tertata bagus akan lebih nyaman. Namun harus juga diperhatikan faktor pembelinya. "Menurut saya jika dipindahkan boleh saja. Namun penduduk dis ana masih kurang. Di sini saja seringkali sepi. Pembeli di sini pasti enggan ke sana. Kalau dipindahkan ke Malalayang dekat Terminal itu yang justru bagus. Ramai dan dekat pantai," ujar dia.
Selain itu kata Ventje dengan jarak sekitar satu kilometer dari jalan trans pasar di Kayubulan nanti akan susah dijangkau. "Mengenai sampah, disini saja diangkut hingga tiga hari, bagaimana kalau sudah dipindahkan ke Kayubulan," ujar dia.
Selain Pasar Bahu yang dipindahkan ke Kayubulan Malalayang. Dinas PUPR juga sedang melaksanakan revitalisasi Pasar Pinasungkulan, Karombasan. "Kita anggarkan sebesar Rp 14 Milliar untuk revitalisasi. Akan selesai tahun ini. Untuk luasnya tetap," ujar dia.
Kata Peter, revitalisasi dilaksanakan untuk membuat pasar ini lebih bersih. "Drainase tertata, dan yang pasti pembeli dan penjual lebih nyaman menggunakan pasar. Tanggul sungai di belakang pasar dibangun kita perkokoh," ujar dia.
Dirut PD Pasar Manado Ferry Keintjem mengatakan hal yang sama tahun ini revitalisasi Pasar Karombasan selesai. Selanjutnya kata dia, pedagang akan ditata sedemikian rupa agar tidak semrawut lagi.
"Pertama tentunya pedagang harus disediakan tempat. Sementara kita bangun. Setelah itu barulah kita atur. Pedagang harus ikut aturan menggunakan tempat yang memang untuk peruntukkan pasar bukan berjualan di badan jalan," ujar dia (Vikni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar