RedaksiManado.Com --
Kementerian Perhubungan menyatakan belum menyetop penerbangan ke
Pulau Bali meski status Gunung Agung sudah ditingkatkan menjadi Awas
atau level tertinggi.
"Sampai saat ini pukul 14.00 WIB, berdasarkan keterangan di lapangan, tidak satupun ditemukan adanya Vulcanic Ash (Abu Vulkanik), karena itu yang membahayakan penerbangan," kata Dirjen Kemenhub Agus Santoso dalam konfrensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (23/9).
"Saat ini, yang terjadi masih tremor dan kegempaan, masih taraf kegempaan. Sekali lagi belum terpantau abu vulkanik." Agus menegaskan, selama belum ada abu vulkanik maka penerbangan masih dalam status normal, termasuk untuk wisata.
Pulau Bali sendiri merupakan tujuan wisata terpopuler di Indonesia dengan 4,92 juta turis mancanegara datang ke sana pada 2016. Bali juga sering menjadi opsi utama ketika diadakan acara-acara level internasional, seperti pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia pada 2018 nanti.
Agus menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM dan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat
Pengawasan Abu Vulkanik di Darwin Australia untuk mendeteksi arah dan
sebaran abu.
Jika terdeteksi, menurut Agus, maka semua penerbangan harus menghindari adanya abu vulkanik itu. Kalau sudah menebar di udara, kami akan menyetop penerbangan. Kalau abu vulkanik muncul, walaupun masih terlihat cerah tetap akan dihentikan," ucapnya.(Red)
"Sampai saat ini pukul 14.00 WIB, berdasarkan keterangan di lapangan, tidak satupun ditemukan adanya Vulcanic Ash (Abu Vulkanik), karena itu yang membahayakan penerbangan," kata Dirjen Kemenhub Agus Santoso dalam konfrensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (23/9).
"Saat ini, yang terjadi masih tremor dan kegempaan, masih taraf kegempaan. Sekali lagi belum terpantau abu vulkanik." Agus menegaskan, selama belum ada abu vulkanik maka penerbangan masih dalam status normal, termasuk untuk wisata.
Pulau Bali sendiri merupakan tujuan wisata terpopuler di Indonesia dengan 4,92 juta turis mancanegara datang ke sana pada 2016. Bali juga sering menjadi opsi utama ketika diadakan acara-acara level internasional, seperti pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia pada 2018 nanti.
Jika terdeteksi, menurut Agus, maka semua penerbangan harus menghindari adanya abu vulkanik itu. Kalau sudah menebar di udara, kami akan menyetop penerbangan. Kalau abu vulkanik muncul, walaupun masih terlihat cerah tetap akan dihentikan," ucapnya.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar