MANADO, RedaksiManado.Com – Kondisi di perbatasan daerah Sulawesi Utara dan Filipina hingga saat dalam keadaan aman dan kondusif. “Sampai saat ini belum ada indikasi-indikasi ada kelolosan yang masuk ke Sulawesi Utara,” ujar Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito didampingi Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo, SIK, MSi, saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Jumat sore (2/6/2017), terkait gejolak yang terjadi di Kota Marawi Filipina.
Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa kekuatan, penebalan-penebalan pasukan di perbatasan seperti di Marore, Miangas dan Nanusa. Selain itu, Polri juga sudah bekeja sama dengan TNI, Imigrasi dan Pemerintah Daerah agar bisa saling bersinergi menghalau dan menyekat lolosnya kejadian di Marawi.
“Kita juga sudah mengerahkan kekuatan dari Polda baik dari Brimob, Polair dan dari intelejen untuk membackup Polsek yang ada di perbatasan. Di samping pulau berpenghuni kita juga melakukan pantauan terhadap pulau-pulau yang tak berpenghuni,” kata Kapolda.
Secara geografis pulau Miangas, Nanusa dan Marore merupakan pulau terdekat yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Filipina.
Dijelaskan Kapolda, pada Kamis malam sempat ada perahu dari Filipina yang masuk ke pelabuhan Naha Sangihe, namun setelah dicek ternyata hanya memuat 12 orang pekerja yang sedang cuti sebulan pulang ke negaranya. “Kapalnya juga tidak memuat yang lain,” katanya.
Orang-orang ini kata Kapolda, memang kadangkala masih ada ikatan-ikatan kekeluargaan antara penduduk Sangihe dengan penduduk Filipina, yang dikenal dengan istilah PiSang (Pilipina-Sangir) dan SaPi (Sangir-Pilipina). “Mungkin orang tuanya di Filipina dan dia bekerja di Bitung dan sebaliknya,” ujarnya.
Terkait 7 WNI yang menjadi DPO, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Densus dan Mabes Polri.
Beliau juga mengimbau khususnya warga yang berada di pesisir pantai di perbatasan, agar segera memberikan informasi apabila melihat ada perahu yang masuk dari arah Filipina. “Orang yang tak dikenal, pendatang baru wajib lapor dan kita akan melakukan identifikasi,” jelasnya.
Bukan hanya di daerah perbatasan, perintah kesiapsiagaan ini juga menurut Kapolda berlaku bagi seluruh jajaran yang ada di Sulawesi Utara, termasuk Bhabinkamtibmas. “Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah terpencil harus selalu berkoordinasi dengan masyarakat, Polair juga punya program kamtibmas di perairan, semua lini saya sudah gerakkan,” tandasnya. (Tian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar