» » » » Waspada Iming-Iming Hadiah iPhone 7 dan Galaxy S8 Berkedok Google

Jakarta, RedaksiManado.Com - Sejumlah pengguna internet, Selasa (23/5/2017) dikejutkan dengan tautan yang tiba-tiba muncul saat mereka melakukan aktivitas browsing. "Selamat Pengguna Google, Anda telah memenangkan hadiah Google!," demikian yang tertulis dari laman tersebut.

"Saat saya browsing seputar iklan rumah menggunakan browser Google Chrome dan meng-klik sebuah gambar, tiba-tiba muncul tautan yang menuliskan, 'Selamat pengguna Google! Anda telah terpilih sebagai pemenang untuk iPhone7, BlackBerry DTEK60 atau Samsung Galaxy S8 hari ini. Klik OK untuk mengklaim hadiah Anda sebelum kami memberikannya kepada orang lain!," kata Sigit

Setelah meng-klik OK, ia menuturkan langsung diarahkan ke tiga pertanyaan seputar Google untuk mendapatkan salah satu dari hadiah yang ditawarkan. "Iming-iming hadiah ini terlihat sangat meyakinkan, apalagi banyak pengguna yang berkomentar seakan-akan mereka mendapatkan hadiah itu," ujar Dini, pengguna internet lain yang menerima tautan ini.

Berikut ini iming-iming hadiah yang tertulis dalam tautan yang beralamatkan bunchofwinners.win:
Selamat Pengguna Google, Anda telah memenangkan hadiah Google! Setiap hari Selasa kami memilih 10 pengguna beruntung secara acak sekali sehari untuk menerima hadiah dari sponsor kami. Ini hanya cara kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda untuk produk dan layanan kami. Anda dapat memilih iPhone 7, BlackBerry DTEK60 atau Samsung Galaxy S8.
Untuk menang semua yang perlu Anda lakukan adalah menjawab 3 pertanyaan berikut. Catatan: 10 pengguna yang dipilih secara acak mendapat undangan ini dan hanya ada beberapa hadiah.

Jelas bahwa itu adalah phishing. Setelah kami telusuri, ujung-ujungnya tautan tersebut mengarahkan pengguna internet ke www.indo-offers.com untuk megisi data-data pribadi mereka. Sementara pengguna yang mengaku mendapatkan hadiah yang ditawarkan, kemungkinan besar itu adalah akun bot.

Apa Itu Phishing


Phishing adalah upaya mendapatkan informasi finansial atau pribadi pengguna internet, yang biasanya dimulai dari sebuah email atau chat yang tampak seperti berasal dari sumber asli.
Menurut Pakar Keamanan Siber dan Kriptografi Pratama Persadha, si pembuat phishing tujuannya mengumpulkan data pribadi masyarakat. Data yang terkumpul akhirnya dijual ke sales kartu kredit, kredit tanpa agunan, iklan, dan lain-lain.

Pratama mengimbau, masyarakat harus hati-hati ketika menyerahkan data-data pribadi ke orang lain, terlebih yang tidak dikenal. "Nama, alamat, nomor telepon, dan lainnya jangan diserahkan begitu saja ke orang lain karena bisa disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan-tindakan merugikan," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, belum ada undang-undang tentang perlindungan privacy masyarakat di Indonesia. Pratama mengungkap, belum ada tanggung jawab pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari kejahatan dunia siber. Mengenai hal ini, kami masih menunggu komentar dan imbauan resmi dari Google Indonesia. (IMK)


Redaksi Manado 2017 , , 5/23/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: