TALAUD, RedaksiManado.Com - Meski pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Talaud masih satu tahun lagi, namun suasana politik yang di juluki Bumi Porodisa ini mulai memanas. Hal ini membuat sejumlah tokoh masyarakat meminta semua pihak untuk menjaga kondusifitas daerah.
"Tidak ada yang salah dengan munculnya para calon bupati dan wakil bupati. Namun hendaknya semua pihak dalam berkompetisi mengedepankan pendidikan politik yang santun dan dewasa kepada masyarakat," ujar Alfred Winowoda, salah satu pemerhati politik Talaud, Senin (15/5) kemarin.
Ia meminta terlebih kepada para pendukung calon yang mulai melakukan gerilya politik untuk tidak saling menyerang secara vulgar, terlebih kepada pribadi dari setiap calon termasuk petahana. "Yang ada saat ini begitu banyak komunikasi politik yang dilakukan lewat media sosial. Kemudian lewat media sosial melakukan serangan yang cenderung vulgar dan lebih kepada serangan pribadi khisusnya ditujukan bagi petahana. Ingat selaku bupati seorang Sri Wahyumi Maria Manalip (SWM) diikat Perundang-undangan dalam menjalankan politik anggaran. Kemudian ada fungsi budgeting dan pengawasan yang dimiliki Dekab yang mestinya masuk dalam kontrol masyarakat untuk dikritisi," tambah dia.
Sementara itu, Tokoh muda Talaud, Andi Pusut menilai naiknya suhu politik di Talaud diakibatkan nama dan gaung petahana yang begitu kuat di mata masyarakat. Sehingga membuat para bakal pesaing merasa perlu melakukan langka politik sejak jauh hari.
"Mengimbangi popularitas SWM saat ini harus diakui adalah pekerjaan berat. Maka dari itu banyak pendukung bakal pesaing sudah bergerak bahkan sejak tahun lalu, melakukan langkah politik. Namun saran saya janganlah dengan saling serang dan tuding dengan mengembangkan suasana yang cuma sekedar wacana. Pilkada mestinya jadi ajang pendidikan politik bagi masyarakat," katanya.(SS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar