Jakarta, RedaksiManado.Com - Rapat Koordinasi Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(Rakornas APIP) Tahun 2017 dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Kamis
(18/5/2017), di Istana Negara. Tema Rakornas kali ini adalah “Penguatan
Pengendalian Intern dan sinergi APIP untuk Akuntabilitas Desa yang Lebih
Baik.” Tema tersebut diusung dalam rangka mendukung kebijakan penguatan
desa yang merupakan pelaksanaan dari Nawacita butir ketiga, yaitu
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melalui rakornas ini, BPKP bersama APIP lainnya yang terdiri dari
Inspektorat Kementerian/ Lembaga/ Pemda kembali meneguhkan tekadnya untuk
mengawal keuangan desa agar proses pembangunan desa lebih akuntabel
sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Menteri Keuangan,
Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, dan Pimpinan KPK akan memberi arahan di awal rakornas yang
dihantar oleh Kepala Badan Pengawasan dan Keuangan (BPKP).
Usai arahan para menteri dan pimpinan KPK, Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ardan Adiperdana memberikan laporan
kepada Presiden dilanjutkan dengan arahan oleh Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo, di Istana Negara. Acara dilanjutkan dengan
diskusi panel yang menghadirkan Dirjen Bina Pemerintahan Desa
Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Kementerian Desa PDTT, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam
Negeri, Deputi Bidang Pencegahan KPK, Deputi Kepala BPKP Bidang
Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah dan Bupati Kepulauan Talaud. Sri Wahyumi Maria Manalip
Diskusi panel diselenggarakan di Auditorium Gandhi, Lt 2 Gedung BPKP
Pusat Jl Pramuka No 33 Jakarta.
Di hadapan para kepala daerah dan Aparatur Sipil Negara utusan daerah se-Indonesia, Manalip memaparkan, pengelolaan dana desa di Talaud mampu menyejahterakan rakyat. Manfaatnya sangat terasa sejak diberlakukan dua tahun terakhir. Selama ini, telah dibangun sarana air bersih, drainase desa, pagar desa, hingga perluasan jalan. Di bidang kesehatan dan pendidikan, telah diadakan puskesmas dan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD).
Di hadapan para kepala daerah dan Aparatur Sipil Negara utusan daerah se-Indonesia, Manalip memaparkan, pengelolaan dana desa di Talaud mampu menyejahterakan rakyat. Manfaatnya sangat terasa sejak diberlakukan dua tahun terakhir. Selama ini, telah dibangun sarana air bersih, drainase desa, pagar desa, hingga perluasan jalan. Di bidang kesehatan dan pendidikan, telah diadakan puskesmas dan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD).
Untuk pengembangan ekonomi warga, telah dibangun badan usaha milik
desa. Ini sangat berguna memfasilitasi warga dalam memasarkan ikan hasil
tangkapan. “Terpenting adalah ketersediaan lapangan kerja,” urai
Manalip.
Ke depannya, Manalip berujar, pihaknya akan terus meningkatkan
pengawasan internal. Termasuk melakukan pembinaan dan pengawasan. Juga
menindaklanjuti apabila ditemui masalah," papar Manalip. Selain itu,
Manalip menyarankan, anggaran dana desa tahun depan dapat menyesuaikan
dengan tingkat kemahalan di daerah kepulauan.
Dijelaskannya, setiap tahun Dandes terus bertambah. Pada 2018 nanti,
kemungkinan Dandes menyentuh angka Rp 2 miliar per desa. Karena itu
perlu dilakukan pertemuan guna membahas pengelolaan Dandes ini agar
benar-benar tepat sasaran.
Diketahui, bupati diundang sebagai pembicara karena Talaud menjadi
salah satu daerah yang pengelolaan sistem keuangan desanya, terbaik. Di
sesi pemaparan, bupati tampil memukau. Tak pelak mengundang riuh tepuk
tangan para peserta Rakornas.(SS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar