» » » Menaker Resmikan Aplikasi Untuk Para Pencari Kerja

JAKARTA, RedaksiManado.Com - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri meresmikan aplikasi Join Kandidat, di Jakarta, kemarin (10/5). Dalam aplikasi ini, para pencari kerja tinggal mendaftarkan diri pada 2.000 jenis jabatan dan profesi. Sistem akan secara otomatis menghubungkan dengan perusahaan yang membutuhkan.

CEO sekaligus founder PT Join Kandidat Adistya menjelaskan bahwa setelah ini para pemilik perusahaan tidak akan kesulitan lagi untuk menemukan tenaga kerja yang cocok untuk mengisi posisi yang kosong. 

Para pengusaha tinggal download dan login di aplikasi yang tersedia di layanan Google PlayStore. Mengisi permintaan kebutuhan spesifikasi pekerja yang dibutuhkan. Sistem akan langsung menampilkan daftar pilihan kandidat pekerja yang tersedia. “Jadi tidak perlu keluar biaya untuk melakukan pasang iklan atau rekrutmen,” kata Adis, panggilan akrab Adistya. 

Jika cocok, pemberi kerja bisa langsung melayangkan panggilan untuk wawancara kepada yang bersangkutan dengan tempat dan waktu yang dikehendaki. 

Bagi para pekerja di seluruh indonesia, bisa mendaftarkan diri ke aplikasi Join Kandidat ini. Dengan menyertakan data diri , formasi kerja yang diinginkan, serta kemampuan datau skill yang dimiliki. “Tidak terbatas, mau lulusan SMA, Sarjana, atau tidak sekolah bisa mendaftar,” kata Adis.
Adis menjamin, para pelamar akan mendapatkan akses ke 2.500 lebih profesi yang terdaftar dalam Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KJBI). 

Menaker Hanif Dhakiri memuji kreatifitas Adis yang merupakan salah satu dari Slankers (grup penggemar Slank). Ia berharap aplikasi ini dapat menjadi solusi dari rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) 60 persen angkatan kerja indonesia. 

Selama ini, kata Hanif sudah banyak aplikasi pencari kerja. Namun cenderung mengakomodir mereka yang punya skill dan pendidikan. Sementara untuk kelas menengah kebawah, akses dan kesempatan mereka terhadap dunia kerja . 

Pekerja yang low skil, Selama ini menghadapi problem. Terutama berkaitan dengan pendidikan dan usia. Mereka yang tidak lulus SMA tidak bisa bergerak.
“Mau sekolah lagi ketuaan, akhirnya pilih sektor informal, gajinya tidak pasti, jenjang karirnya pun tidak ada,” kata Hanif. 

Sementara itu, Slank menjadi band resmi yang mempopulerkan aplikasi ini. Keempat personil sendiri memang mengakui 30 persen Slankers masih kesulitan mencari kerja.
“Aplikasi ini memang karya anak slank, jadi tidak perlu dipertanyakan lagi kenapa kami yang populerkan,” kata Bimbim, drummer Slank. (TL)

Redaksi Manado 2017 , 5/11/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: