Saat mau di temui wartawan redaksimanado.com untuk mengklarifikasi masalah dugaan pungli dan korupsi yang terjadi di sekolah tersebut,justru Kepala Sekolahnya yang ber inisial HT seakan akan mengelak / menghindar dari wartawan dan justru mengambil foto bersama wartawan tersebut yang di duga seakan akan mau meng interfensi kegiatan jurnalis.
Kejadian bermula sekitar tahun 2015 saat beberapa orang tua murit mengaduh,tentang banyaknya pungutan dari pihak sekolah.Mulai dari pungutan iuran uang senin,Penerima Uang BSM yang di persulit,bahkan ada yang belum menerimanya.Menurut keterangan sumber yang lain Justru penerima Bea Siswa Tahun 2015 belum di serahkan.Setelah sumber menanyakan langsung kepada Kepala Sekolah,Jawabanya; Sementara menunggu Juknis dari Dikpora Minahasa,sementara di sekolah lain yang sederajat menyatakan,tidak ada aturan seperti itu.Uang yang sudah di cairkan,harus segera di berikan kepada siswa yang berhak menerima.Jelas salahsatu KEPSEK yang tidak mau namanya di tulis.
Pada saat awak media mau mengklarifikasi masalah itu 09/05/2017,justru KEPSEKNYa minta foto bersama,entah apa masalahnya.Setelah di minta mau foto balik,justru dia menghindar.sementara pada waktu itu siswa yang lulus ujian,sementara mengambil ijasa.Dan pada saat itu pulah,salah satu siswa yang mau mengambil ijasah mengatakan bahwa dia sudah menyetor uang ijasa sebesar Rp 150.000 rupiah.
Jadi di minta kepada Dinas Pendidikan,yang dalam hal ini di kontrol langsung dari Dinas Pendidikan Provinsi,agar segera menurunkan Tim dan mengkaji lagi kinerja KEPSEK SMK 1 Tombariri yang berkedudukan di Desa Mokupa. (Vikni S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar