» » » » JWS Dampingi Mensos Salurkan Bantuan Nontunai PKH Secara Perdana Di Minahasa.

MINAHASA, RedaksiManado.Com - Kementrian Sosial Republik Indonesia (RI) bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan penyaluran bantuan nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Minahasa  secara perdana. Pada penyaluran pertama ini didistribusikan kepada 7.876 keluarga penerima manfaat di Minahasa, kamis 11/5/2017.


Acara penyaluran bantuan sosial nontunai program keluarga harapan menggunakan kartu keluarga sehat (KKS) tersebut, dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tondano Kabupaten Minahasa oleh Menteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi dan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) diwakili oleh asisten perekonomian dan pembanngunan Provinsi Sulut Muhamad Mokoginta SE, MT, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementrian Sosial RI Nurpujianto, Pimpinan Wilayah Bank BRI Manado DP Oka Mahardjana, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut dr. Lisye Grace L Punuh, M.Kes, Pimpinan Cabang BRI Tondano M. Noeroel Fadjari, Sekda Kab. Minahasa Jeffry Korengkeng SH MSi, Dandim 1302 Minahasa Jubert Nixon Purnama, STh, Kapolres Minahasa yang diwakili oleh Benny Mambu, Anggota DPRD Kab. Minahasa yang hadir, Kepala Dinas Royke Kaloh SH dan jajaran pemerintah Kab. Minahasa, tamu serta penerima manfaat PKH yang hadir.

Diawali dengan doa, oleh Syarifudin Tobati dan lagu Indonesia Raya serta nyanyian mars PKH dilanjutkan dengan sambutan Bupati Minahasa Drs jantje Wowiling Sajow MSi, yang mengatakan apresiasi terhadap semangat dalam membawakan mars dan yel-yel PKH. Dengan demikian, hal ini mencerminkan masyarakat di Minahasa hidup rukun dan damai serta cinta terhadap lambang negara dan NKRI,”tuturnya.

“selain itu, saya selaku pemerintah daerah mengucapkan terimah kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian yang diberikan terhadap Kabupaten Minahasa. “kali ini upaya penanganan masayarkat miskin yang dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, melalui kementrian sosial RI ditindak lanjuti sampai ke daerah  lewat PKH. Oleh sebab itu yang diharapkan, program ini, dapat diharapkan menjadi salah satu solusi untuk memeranngi kemiskinan, dan berdampak pada masyarakat yang semakin pintar, sehat, sejahtera demi mewujudkan kabupaten MInahasa dan Indonesia yang hebat,”ujar Bupati JWS.

Acara dilanjutkan dengan laporan Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementrian Sosial RI Nurpujianto, tentang jumlah rekapitulasi bantuan sosial tahun 2017 di Sulut, terlebih di kabupaten Minahasa. “untuk program keluarga harapan jumlah penerima sebanyak 7.876 keluarga total bantuan Rp 14.885.640.000 bantuan sosial lanjut usia 76 jiwa, total bantuan Rp 152.000.000, penerima beras sejahtera (Restra) 19.490 keluarga  total anggaran Rp 26.732.484.000 dan untuk disabilitasi dengan jumlah 30 jiwa total bantuan Rp 90.000.000,” jelasnya

Sementara itu, asisten perekonomian dan pembangunan Provinsi Sulut Muhamad Mokoginta SE, MT saat membacakan sambutan Gubernur Sulut secara tertulis, memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada Menteri Sosial, karena sudah kali yang kedua mengunjungi Sulawesi Utara terlebih di kabupaten Minahasa.

“Pemerintah Provinnsi menyambut gembira kunjungan Ibu menteri, ini merupakan wujud komitmen dan perhatian dari pemerintah pusat. “Oleh sebab itu kami menghimbau, kepada seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulut terlebih di Minahasa, penerima manfaat PKH ini harus sesuai dengan kriteria dan tepat sasaran, agar program ini tepat guna dan semoga memberikan hasil yang positif bagi masyarakat,” Pungkasnya.
Selaku perbankan yang berkerjasama dengan Kementerian sosial RI, Pimpinan Bank BRI Manado DP Oka Mahardjana dikesempatan itu menjelaskaan bahwa, Program ini memberikan kemakmuran kepada masyarakat adil dan merata. “tepat cepat aman dan muda menjadi karakteristik dari program ini,” Ujarnya.

Launching PKH sekaligus menjadi hari pertama penerima bantuan melakukan pencairan, oleh sebab itu dikesempatan tersebut juga Menteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan tentang kegunaan kartu keluarga sejahtera (KKS). “KKS dapat digunakan di ATM bank negara, dengan maksud agar masyarakat lebih mudah mengaksesnya,” ujarnya.
Ditegaskannya lagi bahwa, bantuan PKH ini tidak di potong, penerima mulai  bulan ini dan seterusnya boleh melakukan pencairan. “digunakan buku tabungan agar tidak ada oknum yang menyalahgunakan bantuan ini, karena ditranfer langsung ke rekening penerimah. Penerimah bantuan PKH ini saya menghimbau, sekirnya digunakan dengan sebaik-baaiknya dan secara bijak dan hemat, jangan mau digoda suami untuk mebeli rokok, atau membeli vocher pulsa. Jika ketahuan akan dikenakan pinalti semacam penarikan buku tabungan,”jelasnya.

Selain penyaluran secara langsung, kehadiran Menteri juga memastikan bahwa, seluruh penerima manfaat di kabupaten ini, dipastikan bulan depan semua keluarga penerima manfaat, dipastikan menerimah bantuan nontunai dan semua akan memegang KKS yang juga berfungsi sebagai kartu ATM , seperti yang dilakukan di daerah lain, dimana selain memegang KKS dan buku tabungan kami juga mengecek kesiapan mesin ATM nya berfungsi  dengan kartu yang ada dan agen-agenya cukup. “sudah di cek, untuk agen di Minahasa memiliki 60 agen, ini semata – mata mengecek kecukupan dari BRI untuk melayani  Atm yang ada. Kalau misalnya ada keluarga yang belum terdata, sekiranya segera di daftarkan, di kementrian masih memiliki sekitar 200 ribu bafer, bafer ini disiapkan untuk mereka yang unregister  people, karena ada yang pindah dan kemudian penerima tidak lagi terdaftar atau belum memang memiliki KTB oleh sebab itu, pendaftaran yang paling efektiv melalui pemerintah setempat dan diteruskan ke kecamatan dan sampai ke dinas sosial, dari situ akan ke pihak kami.

“harapan kami, dengan adanya buffer ini, yang belum tersisir bisa kita penuhi pada bulan juni nanti. Contohnya, hari ini dimasukan datanya mungkin nanti pada bulan agustus itupun kita masukan pada system Pemutahiran basis data terpadu PBDT, dengan menggunakan proximin test, dalam artian sepertinya dia miskin dengan kwalifikasi tertentu ternyata orang yang dimaksud miskin tapi 15 persen terbawah, jadi belum bisa menerima PKH , karena PKH baru mencatat 9 persen terbawah. Jadi sebetulnya dari system sekarang ini kita sudah siapkan untuk relative yang lebih mudah untuk mengetahui tingkat elibilitas sesorang layak atau tidak layak menerima PKH ini, jadi relative mudah.
Ditambahkannya bahwa, untuk menjaga penyelewengan masing-masing penerima PKH ada pendamping, pendamping inilah yang akan melaporkan disetiap bulan dan akan monitor mendatangi langsung sekolah-sekolah anak – anak penerimah PKH, dan anak-anak penerimah bantuan ini tidak boleh bolos dari 15 persen 1 bulan, kalau ibu hamil harus memeriksakan kehamilan tersebut ke dokter,bidan terdekat  atau puskesmas minimal 3 sampai 4 kali dan kalau bayi/balita maka harus dipastiakan melihat KMS nya, apakah bayi tersebut sudah mengikuti proses imunisasi yang semestinya sudah bisa akses bayi dan balitanya, kalau tidak, itu bisa dapat pinalti. Untuk peserta yang sudah kena penalty bukan berarti diputus, tetapi hanya sebagai salah satu bentuk pembelajaran kepada orang tua agar anaknya didorang supaya tidak bolos, ibu hamil agar rutin periksa ke dokter demi kebaikan janin, yang punya bayi balita harus ada proses edukasi.


Sementara itu, adapun 10 orang penerima KKS debit BRI PKH secara simbolis, Ibu Marlina Lumoundong, Eva Mea, Agustin Kaseger, Hanida, Yohana Langitan, Marsela Karim, Lisye Suoth, Sintje Rompas, Deltje Korengkeng dan Ane Langi. Dan untuk 10 beasiswa berupa tabungan BRI, Junio sebesar 250.000 rupiah untuk anak – anak berprestasi dari keluarga PKH, Inrya Walangi peringkat kelas ke 1 sejak SD sampai SMP dan peringkat 2 olimpiade sains tingkat kabupaten, Syalom Pelealu peringkat satu SMP, Christania Sampouw peringkat 1 SD,Angel Cornelia Lewu peringkat satu pemula putri di lejurda lemkari Sulut, Chelsea Timbuleng peringkat satu lomba catur tingkat kabupaten, Rafael Senduk peringkat 1 selama SD – SMP, Charlie Sajow peringkat 3 bintang vokalia tingkat kabupaten, Nathanael Pangau, peringkat 1 SD, Revando Salainti peringkat 3 kejurda lemkari sulut dan peringkat 1 lari 100 meter dan Levina Rumagiy peringkat 1 SMA binsus. (Angel)

Angel Mendur , , 5/12/2017

Penulis: Angel Mendur

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: