MINSEL, RedaksiManado.Com — Aksi bakar seribu lilin untuk keadilan yang digelar di simpang tiga ibu kota kecamatan, yang dilakukan masyarakat Kecamatan Tompaso Baru dan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Jumat (12/5) malam ini, membawah masyarakat dalam kebersamaan dan persatuan meninggalkan perbedaan serta pertikaian yang hanya membawakan pada perselisihan.
Tokoh Pemuda Maesaan Charmen Kasenda mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap hukum di Indonesia yang dianggap tidak adil. “Hukum di Indonesia telah menyerah terhadap tekanan pihak luar yang sangat berpotensi memecah belah NKRI. Saya berharap agar hukum ditegakan seadil-adilnya,” kata Kasenda.
Kasenda pun berharap agar warga Tompaso Baru dan Maesaan tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta tetap mengusung slogan “torang samua basudara” dalam kebersamaan “girang samua ciptaan Tuhan”.
Terpisah Kapolsek Tompaso Baru AKP. Verry Liwutang yang hadir memantau aksi 1000 lilin untuk keadilan ini mengapresiasi gerakan simpatik yang digelar Gebrak.
“Ini langkah luar biasa yang harus didukung, gerakan simpatik ini menjadi langkah penting warga Kecamatan Tompaso Baru dan Maesaan dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman. Kebersamaan yang tercipta malam ini semoga menjadi awal yang baik bagi masyarakat yang ada didua kecamatan ini, agar dijauhkan dari hal-hal yang hanya merugikan kebersamaan masyarakat sebagai makhluk ciptaan Tuhan, semoga semboyan Torang Samua Basudara akan terus dan tetap terpatri dihati dan pikiran masyarakat. Dalam membawah suasana Rukun dan Damai ditengah-tengah masyarakat Tompaso Baru dan Maesaan, tutur Liwutang
Aksi yang digelar mulai jam 19.00 wita ini, sempat membuat lalu-lintas macet. Namun demikian tetap menuai simpati dari beberapa pengendara kendaraan bermotor. (SM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar