MINSEL, RedaksiManado.Com ~ Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu dan Wabup Franky Donni Wongkar menghadiri panen benih jagung dan pencanangan penanaman jagung hibrida di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat, Selasa (24/1).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan gelar teknologi jagung hibrida produktivitas tinggi. Dimana setiap pohon bisa menghasilkan 2 sampai 6 tongkol jagung. Kelompok tani Asiando Desa Tewasen dan Teep Trans mendapat kesempatan mengelola jenis jagung hibrida yang merupakan varietas produktivitas paling tinggi dibanding jenis lainnya.
"Ini merupakan program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Minsel dengan Badan Litbang Pusat. Dan ini adalah kegiatan satu-satunya yang ada di Sulawesi Utara yang memproduksi benih jagung Hibrida," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Minsel Frans Tilaar saat membacakan laporan.
"Kegiatan ini merupakan satu hal yang menarik. Kerena jagung Hibrida yang diproduksi sekitar 80 persen bertongkol dua. Bahkan dalam pertumbuhan, kami saksikan sampai enam tongkol," sambung Tilaar.
Terpisah, Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian yang diwakili Sekertaris Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, Mulyadi Candra mengungkapkan kedepan menargetkan untuk luas wilayah tanam jagung di Indonesia adalah 3 juta hektar.
"Karena kita akan berusaha untuk tidak import sama sekali. Minsel sendiri patut berbangga karena mendapatkan bantuan dari kementrian untuk benih jagung hibrida. Kegiatan ini merupakan kado bagi masyarakat dan pemerintah Minsel dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14," kata Mulyadi.
Sementara itu, bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa kendala yang ada di Minsel adalah produksi pertanian yang rendah. Sehingga inovasi dibidang teknologi harus dipikirkan sebagai solusi kedepan untuk peningkatan hasil pertanian.
"Saya optimis target penanaman jagung seluas 50 ribu hektar yang sudah mulai akan tercapai bulan April. Saya meminta seluruh masyarakat untuk mensukseskan program ini. Terutama semua hukum tua dan camat untuk menggerakkan kelompok tani untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada," ujar Tetty sapaan familiar bupati.
Pada kesempatan ini diserahkan juga bibit jagung hibrida kepada kelompok tani. Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekda Danny Rindengan, Wakapolres, Kompol Prevly Tampanguma, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulut, Hiasinta Motulo, Plt Kepala Distanak Sulut Arie Bororing dan para pejabat jajaran Pemkab Minsel. (SM)
Kegiatan ini dirangkaikan dengan gelar teknologi jagung hibrida produktivitas tinggi. Dimana setiap pohon bisa menghasilkan 2 sampai 6 tongkol jagung. Kelompok tani Asiando Desa Tewasen dan Teep Trans mendapat kesempatan mengelola jenis jagung hibrida yang merupakan varietas produktivitas paling tinggi dibanding jenis lainnya.
"Ini merupakan program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Minsel dengan Badan Litbang Pusat. Dan ini adalah kegiatan satu-satunya yang ada di Sulawesi Utara yang memproduksi benih jagung Hibrida," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Minsel Frans Tilaar saat membacakan laporan.
"Kegiatan ini merupakan satu hal yang menarik. Kerena jagung Hibrida yang diproduksi sekitar 80 persen bertongkol dua. Bahkan dalam pertumbuhan, kami saksikan sampai enam tongkol," sambung Tilaar.
Terpisah, Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian yang diwakili Sekertaris Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, Mulyadi Candra mengungkapkan kedepan menargetkan untuk luas wilayah tanam jagung di Indonesia adalah 3 juta hektar.
"Karena kita akan berusaha untuk tidak import sama sekali. Minsel sendiri patut berbangga karena mendapatkan bantuan dari kementrian untuk benih jagung hibrida. Kegiatan ini merupakan kado bagi masyarakat dan pemerintah Minsel dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14," kata Mulyadi.
Sementara itu, bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa kendala yang ada di Minsel adalah produksi pertanian yang rendah. Sehingga inovasi dibidang teknologi harus dipikirkan sebagai solusi kedepan untuk peningkatan hasil pertanian.
"Saya optimis target penanaman jagung seluas 50 ribu hektar yang sudah mulai akan tercapai bulan April. Saya meminta seluruh masyarakat untuk mensukseskan program ini. Terutama semua hukum tua dan camat untuk menggerakkan kelompok tani untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada," ujar Tetty sapaan familiar bupati.
Pada kesempatan ini diserahkan juga bibit jagung hibrida kepada kelompok tani. Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekda Danny Rindengan, Wakapolres, Kompol Prevly Tampanguma, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulut, Hiasinta Motulo, Plt Kepala Distanak Sulut Arie Bororing dan para pejabat jajaran Pemkab Minsel. (SM)