TANAWANGKO, RedaksiManado.Com – Untuk
melestarikan budaya leluhur, banyak cara dilakukan pemerintah maupun pihak
terkait lainya. Selasa (31/1) siang tadi, Pegelaran Adat Tulude dari etnis
Sangihe, Talaud dan Sitaro di Desa Poopoh Kecamatan Tombariri yang
berkolaborasi dengan Adat Katombuluan telah dilaksanakan. Bahkan pagelaran
tersebut akan menjadi agenda tetap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, yang
digelar tiap tahun, sebagai bentuk melestarikan adat dan budaya leluhur.
Hal itu dikatakan langsung Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling
Sajow, MSi. (JWS) saat dirinya menghadiri pagelaran tersebut yang dilaksanakan
Badan Musyawarah Masyarakat Tombulu (Paheluman Ne Tombulu), di Desa Poopoh
Kecamatan Tombariri.
“Ini acara yang sangat luar biasa karena
kolaborasi dua budaya yakni Sangihe dalam adat Tulude dan adat Katombuluan.
Kita patut bersyukur karena ini hari bersejarah bagi Minahasa, dimana untuk
pertama kalinya Katombuluan dan Tulude digelar bersama di Minahasa. Ini akan
jadi agenda tetap Pemkab Minahasa yang akan dilaksanakan di tempat ini setiap
tahun, yang dilaksanakan setiap akhir bulan Januari berjalan,” ujar JWS saat
menghadiri pagelaran tersebut.
Lanjutnya, pagelaran Adat Tulude dan Katombuluan ini akan
dianggarkan dalam APBD Minahasa setiap tahun, dengan total anggaran mencapai Rp
250 juta per tahun anggaran.
“Semoga kebudayaan ini bisa membawa Minahasa lebih maju kedepan
dalam bidang kebudayaan. Tujuan kami menggali semua potensi budaya di Minahasa
selain untuk melestarikan budaya, tapi juga untuk menarik wisatawan berkunjung
ke Minahasa. Tulude menjadi salah satu bagian didalamnya sehingga kedepan
penganggarannya akan dimasukan ke dalam APBD mulai tahun depan,” jelas JWS.
“Kita akan racik dengan apik acara ini agar lebih dikenal luas
dan akan mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Desa Poopoh akan
menjadi pusat karena disini banyak suku Sangihe dan Talaud yang telah bercampur
dengan orang Minahasa asli serta hidup rukun dan damai secara bersama,”
tegasnya seraya menambahkan kalau kebudayaan di Minahasa harus dibangun bersama
serta menangkal kelompok-kelompok radikal yang coba mengganti dasar negara
Pancasila. Sehingga Orang Minahasa harus berperan penting menjaga NKRI.
Turut hadir dalam pagelaran tersebut antaranya Sekkab Minahasa
Jeffry Robby Korengkeng SH MSi, para Asisten Setdakab Minahasa, pejabat eselon
II dan III Pemkab Minahasa, Ketua TP-PKK Minahasa DR Olga Sajow-Singkoh MHum,
Tokoh-tokoh Adat Sangihe, Talaud dan Sitaro, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan undangan
lainnya. (SMR)