Ayah Korban Meratapi Jenazah Franco |
REDAKSIMANADO.COM,
MINUT – Alfredo Luhulima kakak
kandung dari korban pembunuhan Franco Luhulima mengatakan korban sempat
berpamitan untuk pergi ke Tomohon selang beberapa jam setelah korban ditemukan
di jurang Desa Tombohon, Kecamatan Talawaan Minut, Minggu (14/2/2016) malam.
Menurut Alfredo, awalnya korban datang kerumah menggunakan
sepeda motor dari tempat kosnya, kemudian membawa mobil Toyota Etioz Valco
warna Putih DB 1730 AZ di rumah untuk pergi ke Tomohon karena akan praktek di
RS Bethesda.
“Dede (korban) ambil mobil karena membawa laptop dan printer,
katanya usai praktek langsung membuat laporan, jam 7 (pukul 19.00 wita) dede
keluar dari rumah. Sebelumnya Dede sempat ke Bethesda dan ini Dede harus
kembali lagi,” ungkap Alfredo.
Alfredo juga mengakui sebelum korban akan keluar rumah, korban
mengatakan ada teman korban yang sedang menunggu di taxi di bagian jalan atas
rumahnya di Taas. Alfredo pun sempat memberikan uang Rp 100 ribu pada korban
untuk uang bensin.
Beberapa jam setelah korban pamitan atau sekitar pukul 21.30 Wita,
Alfredo awalnya mendapat informasi dari warga, kalau adiknya (korban) ditemukan
meninggal. Namun hal itu tidak dipercaya olehnya.
“Kita tau Dede ada ba operasi di Bethesda bukan Talawaan,” ujar
Alfredo.
Tak berselang lama, kepala lingkungan mendatangi Alfredo di
rumahnya dan memberitahukan kalau adiknya ditemukan tewas, selanjutnya Alfredo
oleh kepala lingkungan mempertemukannya dengan pihak kepolisian.
“Kita lia identitas pa polisi baru kita percaya, kasian Dede baru
24 tahun Januari ini, kong somo wisuda dokter Desember,” kata Alfredo dengan isak
tangis.
Alfredo kemudian menuju ke RS Prof Kandouw Manado untuk menunggu
jenazah korban yang dibawa dari TKP di temukannya korban.
Alfredo mengakui tidak menyangka hal itu akan menimpa pada
adiknya, karena sepengetahuannya, adiknya adalah orang yang baik, fokus di study,
tidak pernah bermasalah dengan siapa pun.
Orang tua korban yang tugas di luar daerah, kemudian menghubungi
Alfredo menanyakan keadaan korban. Walau orang tua korban sudah mendengar kabar
kematian korban, namun Alfredo tidak bisa memberikan jawaban melalui telepon
akan pertanyaan dari ayahnya.
“Kenapa Dede…? Kenapa Dede…?,” begitulah pertanyaan ayah korban pada
Alfredo yang tidak bisa dijawab Alfredo, namun hanya terdengar suara isak
tangis dari Alfredo.
(Iren )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar