» » Pj Gubernur Sumarsono Bersama Pj Walikota Roring Lantik Manado Tourism Board





REDAKSIMANADO.COM, MANADO - Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Selasa 19/01 menggelar kegiatan Pelantikan Badan Promosi Pariwisata Kota Manado (Manado Tourism Board) dan Focus Group Discussion (FGD) dengan Instansi Terkait, Pelaku Usaha, serta Stakeholder Pariwisata Se-Kota Manado.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Pemerintah Kota Manado ini dihadiri Penjabat Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Soni Sumarsono, sekaligus sebagai Keynote Speaker pada FGD, Penjabat Walikota Manado, Ir. Royke O. Roring, M.Si, Wakil Ketua DPRD Kota Manado, dr. Richard Sualang, Ketua dan jajaran MTB, pimpinan Kawanua Foundation, Para Asisten Sekda, Kepala Dinas Pariwisata, dan para kepala SKPD lainnya .

Dalam laporannya, Penjabat Walikota Manado mengemukakan mengenai Pengembangan sector pariwisata yang harus dikelola lebih serius, lebih terarah, dan lebih professional. Agar pemanfaatan aset pariwisata dapat memberi kontribusi sebagai andalan pembangunan masa kini dan masa depan. Apalagi kota Manado kaya akan obyek dan daya tarik wisata.

Di samping wisata alam, buatan, sejarah, seni dan budaya, Manado juga memiliki keunggulan sebagai pintu gerbang pariwisata regional, nasional, bahkan internasional karena posisi yg srategis sebagai inlet dan outlet di kawasan timur Indonesia ke pasar pariwisata global di asia timur dan asia pacific.

“Oleh karena itu melalui kegiatan pada saat ini, saya berharap dapat tercipta kerjasama yang baik di antara kita sekalian, baik pemerintah provinsi, kota manado, pelaku dan pemerhati pariwisata, praktisi seni dan budaya, maupun masyarakat untuk membentuk satu pola parisiwata yang terintegrasi demi kemajuan sector pariwisata di Manado dan Sulut., dengan harapan bahwa Manado Tourism Board 2016-2020 dapat memaksimalkan peran dan fungsinya dengan melahirkan ide brilian serta gagasan dan karya inovatif yang dapat dikontribusikan bagi pembangunan pariwisata di Manado dan Sulut. Kebersamaan ini kiranya menjadi titik awal untuk secara berkesinambungan bekerja sama dan bekerja keras membangun sector pariwisata kota Manado, membuat Manado menjadi semakin menarik, sehingga kita dapat bersama menyampaikan kepada dunia Mari Jo ka Manado” Pungkas Roring.

Dalam laporannya Penjabat Walikota Manado menaruh harapan kiranya dalam kelanjutan dari pelantikan ini, yaitu FGD, dimohonkan dari ketua MTB akan menyampaikan materi demikian juga dari Kawanua Foundation, dan materi kunci dari Gubernur serta arahan bagi kita sekalian.


Usai Laporan, Penjabat Walikota Manado, Ir. Royke O. Roring, M.Si, melantik MTB dan bersama dengan Penjabat Gubernur Sulut, Dr. Soni Sumarsono memasangkan PIN kepada jajaran pengurus MTB, di bawah pimpinan Dr. Beth Lagarens, M.M.Tour.
Penjabat Gubernur Sulut, Dr. Soni Sumarsono, ketika membawakan sambutan sekaligus pokok pikiran terkait dengan pengembangan pariwisata di Sulut mengemukakan beberapa hal menarik sebagai berikut : Terdapat 3 spirit Pariwisata di Sulut, pertama, bagaiaman mendatangkan para wisatawan ke Manado, wisatawan dan keluarga serta teman wisatawan ke Manado.

Pokoknya meningkatkan kunjungan ke Manado. MTB punya peran penting dalam hal ini. Kedua, bagaimana memberikan layanan kepuasan kepada para wisatawan yang datang ke Manado.

Kalau puas, yang ketiga, bagaimana menancapkan kesan agar mereka kembali. Kalau tiga aspek ini terpenuhi, kita akan dapat mencapai keseimbangan system dan kesinambungan.

Bayangkan, sudah datang, sudah mereka puas, pulang mereka rindu kembali ke Manado. Yang repot adalah, sudah datang, di sini mereka kecewa, dan tidak akan datang lagi ke Manado. Ini efek negatifnya. Untuk yang pertama, teman-teman sekalian perlu ada penjabaran untuk mendatangkan wisatawan ke Manado.
Mengenai infrastruktur, kalau wisatawan datang Sabtu atau Minggu listrik padam, ini pasti ribut. Apaan ini Manado. Penjabat Gubernur menyadari,sebelum mendorong sector pariwisata menjadi sector utama di Sulut, masalah yang paling mendasar di Sulut adalah persoalan listrik.

Sampai kapanpun kalau tidak dipecahkan, wilayah lain mati. Karena kita deficit 50 MW dengan kapasitas maksimum 325 MW. berarti solusinya menambah pembangkit listrik. Karena investasinya lama, kita datangkan dulu kapal pembangkit listrik. Tetapi karena pengalaman pertama, kita masih menemui trouble listriknya terputus. Singkat cerita, bahwa prosesnya butuh waktu lama. Listrik butuh beberapa hari lagi. Mudah-mudahan 27 Januari sudah saya resmikan untuk Sulut dan Gorontalo.


Gubernurpun menceritakan bagaimana seorang gubernur diomeli di facebook, dan hanya bias mengatakan tidak apa-apa. dirinya sudah komit dengan GM PLN. “Sebetulnya 21 Januari atau 23 sudah beres semuanya, tapi saya bilang 27. Kalau diresmikan lalu ada facebooker yang bilang, pak, kami mati lagi, tidak enak buat saya. Jadi 27 bertepatan HUT Kab. Minsel. Setelah listrik teratasi, saya baru akan pamit sebagai Penjabat Gubernur. Kalau hari ini masih gelap, saya punya beban. Dibandingkan dengan desakan pihak lain yang meminta GM PLN untuk mundur, untuk masalah listrik, saya menilai langkah-langkah Pak Penjabat Walikota sudah mulai konkret. Mudah-mudahan didukung oleh stakeholder lain” Pungkas Sumarsono
Lebih lanjut penjabat Gubernur mengungkapkan bahwa semua hebat di Sulut. Satu yang tidak hebat, kedisiplinan. Kedisiplinan ada yang bilang nilainya 4, terutama kedisiplinan membuang sampah. Kalau di Singapura, buang punting rokok saja, berusaha disembunyikan, tapi di sini, sekarung sampah dilempar ke sungai tidak jadi masalah.

Di Mega Mas, makan minum, sampahnya juga dibiarkan. Ini PR bagi Walikota, membangun mentalitas dan gaya hidup bersih. Manado akan jadi luar biasa jika disiplin dalam membuang sampah.

Kalau ini dilakukan akan jadi luar biasa. Untuk SDM, Pemprov akan melatih 1000 pemandu wisata di setiap destinasi local. Ini harus menyiapkan, menggerakkan partisipasi masyarakat, lalu gerakan sadar wisata. Di tengah-tengah terorisme Sarinah di Jakarta, orang Sulut, orang Manado, memelopori kampanye damai, dan itu orang Sulut mengkampanyekan Mari Jo ka Manado. Mari kita lawan terorisme dengan spirit pariwisata.

Program Mari jo Ka Manado, ini bukan proyek. Saya dapat serangan dari DPR, dibilang ini proyek mari jo ka manado hanya bagi-bagi duit promosi wisata. Ini bukan proyek, tapi spirit ideology pariwisata. Pariwisata tanpa ideology, hampa, bagaikan sayur tanpa garam. Ideologi tidak melulu politik, tapi juga pariwisata. Kalau ditanya proyek, tidak ada yang dibikin. Tapi akhirnya mereka paham dan mendukung. Saya makin optimis terhadap progam ini.

Kemudian, upaya yang dapat ditempuh dalam program pariwisata. Pertama, promosi dan informasi lewat media. Kemudian infrastruktur tidak usah khawatir. Listrik dan air minum sementara diatasi, bandara, saya terima kasih, angkasa pura makin hari makin baik, februari nanti ada 20 flight dari Cina ke Manado.

Jalur penerbangan langsung dari Cina ke Manado yang sekarang carteran, akan dirubah menjadi reguler. Perbaikan lokasi wisata, kesejahteraan masyarakat, dan seterusnya saya berharap ditingkatkan.


Terakhir, harapan saya untuk Manado, bisa menjadi motor penggerak karena ini ibukota provinsi. Dan ini harus dimulai sebuah gerakan sadar wisata, lalu yang namanya hotel-hotel dan segala macam, restoran, akan kita siapkan, banyak orang nanya, kalau kita ingin mengerti mengetahui tentang pariwisata Sulut bagaimana. Memang bisa diakses di website. Jadi di bandara kita akan lipat gandakan pusat layanan informasi wisata dengan brosur, dilengkapi dengan interior yang baik, kemudian kita akan tempatkan pusat wisata sulut di belakang bundaran HI. Saya bilang ke MTB bagaimana bisa sinkron dengan wisata di sulut secara keseluruhan. Saya sudah perintahkan kepada seluruh bupati walikota untuk menyiapkan sedikitnya dua tujuan wisata.

Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada MTB, Kawanua Foundation, dari pihak hotel dan restoran, khususnya DPRD dan Pak Walikota atas dukungannya untuk program yang kita lakukan membangun sebuah langkah seirama antara kabupaten kota dalam pengembangan pariwisata. Saya yakin kalau dikelola dengan baik, Sulut akan menempatkan diri sebagai tujuan wisata kedua setelah Bali. Terima kasih, semoga Tuhan memberkati. (lipsus)

Admin RMC 1/21/2016

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: