SMAN 3 Manado,kembali Tuai Sorotan |
REDASI MANADO.Com - Lagi nama baik sekolah SMAN 3 Manado disorot, Apa pasal?. Salah satu siswi kelas satu sekolah menengah atas negeri 3 manado,nyaris di perkosa belasan kakak kelasnya. sebut saja namanya mawar. dirinya ditarik paksa oleh beberapa orang kakak kelasnya dan di kunci di dalam kelas yang kosong,yang ada hanya dirinya dan belasan kakak kelasnya.
Di dalam kelas tersebut,mawar di perlakukan tidak senonoh
oleh kakak kelasnya.buah dada dan alat kelamin mawar di remas dan di pegang
secara bergantian oleh kakak kelasnya.
dalam keterangan saksi bernama Nadiya, yang juga teman mawar sendiri mengaku kalau saat itu dia dan mawar sedang berjalan melewati
gank sekolah usai membeli jajanan di salah satu kantin sekolah,tiba-tiba
beberapa orang kakak kelas menangkap mawar dan menariknya kedalam salah satu
kelas.
“saat itu kita dengan mawar baru abis babili kukis di kantin
sekolah,pas lewat di salah satu lorong kelas,tiba-tiba beberapa kakak kelas
ke;uar dan tarek mawar dengan paksa kedalam kelas”ujar nadiya kepada sejumlah awak media.
Nadiya menambahkan,saat di dalam kelas tersebut,mawar di
perlakukan tidak senonoh oleh belasan kakak kelas yang berada di dalam.buah
dada dan alat kelamin mawar di remas dan di pegang secara bergantian.
“saat mawar so di dalam kelas kit alia itu kakak kelas ada
ramas mawar pe buah dada dengan ada peggang mawar pe alat kelamin”tutup siswi
kelas satu ini.
Sementara itu menurut mawar,kejadian tersebut terjadi
sekitar pukul 10.30 wita hari jumat beberapa pekan lalu, disaat seluruh siswa sedang melakukan
pemilihan osis.
“saat itu samua siswa ada berada di aula sekolah sedang
melakukan pemilihan ketua osis,jadi itu kelas sunyi”ucap mawar.
Mawar menambahkan,saat di Tarik dalam kelas,buah dada dan
kemaluan di pegang dan di remas,bahkan tangannya di paksa untuk memegang semua
alat kelamin kakak kelas yang berada di dalam ruangan tersebut.
“bukan hanya kita pe buah dada dengan kit ape alat kelamin
yang dorang pegang dengan ramas,kit ape tangan dorang tarek kong suruh pegang
pa dorang pe alat kelamin satu persatu”tutup mawar.
Namun sangat di sayangkan,pihak sekolah tidak mau mengambil
tindakan tegas dengan cara melaporkan perbuatan tersebut ke pihak
kepolisian,malah lebih memilih dengan cara melakukan perdamaian secara
kekeluargaan.
Menurut Marlina Katihokang,pihak sekolah sudah berusaha mendamaikan
antara keluarga korban dan keluarga pelaku.
“kami inginkan kasus ini tidak menyebar keluar lingkungan
sekolah,sehingga kasus ini hanya di damaikan di dalam sekolah saja”ujar kepsek
Kepsek menambahkan,jika peristiwa ini terjadi kembali,maka
pihak sekolah tidak segan-segan untuk mengeluarkan siswa yang berani mencoreng
nama baik sekolah. (Bean/rus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar